Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Anies, Massa Lempari Pria Bertopeng Pakai Tomat Busuk

Kompas.com - 14/01/2020, 17:51 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa yang menamakan diri "Jakarta Bergerak, Suara Rakyat Bersatu" menggelar aksi teatrikal lempar tomat sebagai bentuk kekecewaan terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Selasa (14/1/2020).

Massa mulanya memanggil pria bertopeng yang mereka sebut Anies.

"Sekarang kita akan teatrikal. Anies mana Anies," ujar orator Sisca Rumondor.

Pria bertopeng itu kemudian maju ke depan massa yang berkumpul di Jalan Silang Merdeka Barat Daya, Monas, Jakarta Pusat.

Baca juga: Kelompok Pendukung dan Pengkritik Anies Demo Berhadap-hadapan, Hanya Dipisahkan Pagar Balai Kota

Massa secara bergantian kemudian melempari tomat kepada pria bertopeng Anies tersebut.

Sisca berujar, aksi teatrikal itu digelar sebagai bentuk kritik terhadap Anies yang dianggap tidak becus bekerja sebagai gubernur Jakarta.

"Yang kami sampaikan adalah ketidakbecusan kinerja Anies Baswedan, bukan hanya masalah banjir, tapi kami melihat apa yang dikerjakan tidak membawa kesejahteraan kepada warganya dan kota Jakarta," kata Sisca.

Perlu diketahui, massa kontra-Anies memprotes kebijakan Anies dalam menghadapi banjir Jakarta. Sementara massa pendukung Anies membela Anies dengan menyebut banjir sudah terjadi sejak dahulu.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa yang membela Anies berkumpul di halaman Balai Kota DKI Jakarta.

Sementara massa yang mengkritik Anies berada di luar area Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Massa Pendukung Anies Minta Demo Kontra-Anies Dibubarkan

Kedua kubu dibatasi pagar Balai Kota DKI Jakarta.

Saat massa yang membela Anies duduk-duduk di dalam area Balai Kota, mereka tiba-tiba mendekat menuju pagar Balai Kota.

Sementara kelompok demo yang mengkritik berangsur-angsur bergeser ke Jalan Silang Merdeka Barat Daya, tepatnya di luar area kawasan Monas, seberang Patung Arjuna Wiwaha atau Patung Kuda.

Seorang orator kontra-Anies mengatakan, Anies tidak becus menangani banjir Jakarta. Padahal, kata dia, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sudah memberikan peringatan soal banjir.

"Kami ingin menyuarakan suara rakyat dengan 'Jakarta Bergerak' karena ada ketidakbecusan dari seorang gubernur," kata dia.

Sebelumnya, media sosial tengah ramai tentang poster yang menyerukan ajakan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.

Terdapat tiga aksi unjuk rasa di depan Balai Kota. Aksi pertama yakni meminta agar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur. Sementara yang kedua adalah aksi bela Anies.

Di satu sisi, komunitas Bang Japar akan terlibat dalam aksi yang ketiga. Mereka dikerahkan untuk mengawal aksi bela Anies.

Rencana aksi unjuk rasa ini rupanya juga telah diketahui oleh Polres Jakarta Pusat. Kepala Bagian Operasional Jakarta Pusat Kompol Wiraga mengaku akan menyiapkan sekitar 300 personel untuk mengamankan aksi unjuk rasa tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com