Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Keraton Agung Sejagat dan Kehidupan Sang Raja di Pinggir Rel KRL Stasiun Kampung Bandan

Kompas.com - 16/01/2020, 16:20 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan ini, media sosial diramaikan dengan kemunculan Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung Juru Tengah, Kecamatan Bayan, Purworejo, Jawa Tengah.

Apa itu Keraton Agung Sejagat?

Keraton Agung Sejagat diketahui dipimpin oleh seorang raja yang dipanggil Sinuwun Toto Santoso Hadiningrat.

Sang Raja juga memiliki seorang istri yang dipanggil Kanjeng Ratu Dyah Gitarja. Padahal, Sang Ratu memiliki nama asli, Fanni Aminadia.

Sang Raja bahkan berani menyebut Keraton Agung Sejagat adalah induk dari seluruh negara di dunia.

Bahkan, kekuasaannya tidak terbatas hanya di daerah Purworejo. Sang Raja berani mengatakan bahwa kekuasaan Keraton Agung Sejagat tersebar hingga ke seluruh penjuru dunia.

Sang Raja juga mengakui telah memiliki 450 pengikut dan diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Toto juga menyebut Keraton Agung Sejagat adalah wadah terkait konflik yang terjadi di dunia saat ini.

Baca juga: Viral Keraton Agung Sejagat, Sejarawan Bantah Klaim Penerus Majapahit

Tak hanya itu, Toto juga mengaku sebagai Rangkai Mataram Agung yang bertugas sebagai juru damai di dunia.

Keraton Agung Sejagat juga mempunyai prasasti dan sebuah kolam yang disakralkan oleh pengikutnya. Kolam itu berada di dekat istana kerajaan di daerah Purworejo, Jawa Tengah.

Salah satu punggawa kerajaan saat menjaga batu besar yang dianggap sebagai prasasti Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Senin (13/1/2020). 
TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati Salah satu punggawa kerajaan saat menjaga batu besar yang dianggap sebagai prasasti Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Senin (13/1/2020).

Adapun, batu prasasti Keraton Agung Sejagat bertuliskan huruf Jawa yang disebut Prasasti Bumi Mataram. Pada bagian kiri prasasti terdapat tanda dua telapak kaki, sedangkan pada bagian kanan terdapat sebuah simbol.

Baca juga: Batu Prasasti di Keraton Agung Sejagat, Diukir Gambar Cakra, Telapak Kaki, dan Trisula oleh Empu Wijoyo

Acara Wilujengan dan Kirab Budaya Keraton Agung Sejagat yang digelar pada Jumat (10/1/2020) hingga Minggu (12/1/2020) juga sempat ramai diperbincangkan publik.

Ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka

Setelah ramai diperbincangkan publik, polisi pun turun tangan untuk mengklarifikasi keberadaan keraton tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga angkat bicara terkait Keraton Agung Sejagat. Dia menilai perlu dilakukan pengujian secara ilmiah terkait keberadaan kerajaan tersebut.

"Syukur-syukur ada perguruan tinggi yang mendampingi. Baik juga untuk didiskusikan," kata Ganjar, Senin (13/1/2020).

Baca juga: Ditangkap, Raja dan Ratu Keraton Agung Sejagat di Purworejo Dibawa ke Mapolda Jateng

Tak butuh lama, polisi langsung menangkap raja dan ratu Keraton Agung Sejagat. Keduanya pun telah ditetapkan sebagai tersangka.

Halaman:


Terkini Lainnya

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com