Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Penipuan Berkedok Investasi di Situs Web Palsu Raup Keuntungan hingga Rp 80 Juta

Kompas.com - 17/01/2020, 12:44 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang sindikat penipuan melalui situs web palsu ditangkap oleh aparat Tindak Pidana Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya pada Kamis (5/12/2019).

Empat orang pelaku itu yakni AW (24), ND (29), SB (32), dan MA (31).

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, penipuan berkedok situs web palsu ini meraup lebih dari Rp 80 juta.

Adapun diketahui keuntungan ini didapatkan para pelaku yang sudah beraksi selama tiga bulan.

"Total kerugiannya sekitar lebih dari Rp 80 juta dari enam korban yang teridentifikasi, kita masih telusuri," ujar Yusri di Polda Metro Jaya, Jumat (17/1/2020).

Baca juga: Penipuan Berkedok Investasi Saham Gunakan Situs Web Palsu, Empat Pelaku Ditangkap

Yusri menjelaskan, para pelaku pelaku ini menipu dengan menggunakan situs web perusahaan investasi broker saham yang sudah dipalsukannya.

Pelaku ini kemudian mengincar target yang hendak ia jadikan sasaran untuk ditipu.

Untuk menarik calon korbannya, para pelaku ini mengiming-imingi keuntungan 20 persen selama tujuh hari setelah menginvestasikan dana tersebut di saham mereka.

"Jadi diiiming-imingkan kalau investasi Rp 6 juta hingga Rp 20 juta, dia akan menjanjikan dapat keuntungan sekitar 20 persen dalam waktu tujuh hari dari dana yang diinvestasikan. Ini yang buat para korban ini mau investasikan dananya pada PT Tri Mega Securitas Indonesia Tbk palsu ini," kata Yusri.

Saat ini polisi masih mendalami kasus penipuan berkedok situs web palsu ini.

Baca juga: Polisi Masih Kejar 2 Tersangka Kasus Penipuan Perumahan Syariah

Sebab, diduga masih ada korban-korban sindikat penipuan lainnya yang belum terindentifikasi.

"Silakan melapor jika masih ada korban lain, kami menunggu," kata Yusri.

Atas perbuatannya, empat pelaku dijerat Pasal 35 ayat 1 jo Pasal 51 UU 19 Tahun 2016, dan perubahan UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukum 12 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Pelaku Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Ibu Pengemis Viral yang Paksa Orang Sedekah Bakal Dipindahkan ke Panti ODGJ di Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Curi Uang Korban

Megapolitan
Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Ketua RW Nonaktif di Kalideres Bantah Gelapkan Dana Kebersihan Warga, Klaim Dibela DPRD

Megapolitan
Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Menjelang Pendaftaran Cagub Independen, Tim Dharma Pongrekun Konsultasi ke KPU DKI

Megapolitan
DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com