Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genangan di Underpass Kemayoran Baru Bisa Kering Senin Lusa

Kompas.com - 25/01/2020, 22:27 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Juaini Yusuf memperkirakan, genangan air setinggi hingga 2,5 meter di underpass Gandhi, Kemayoran, Jakarta Pusat, baru akan selesai disedot atau dikeringkan dua hari ke depan atau pada Senin (27/1/2020) mendatang.

Pasalnya, kondisi underpass cukup luas dan kapasitas pompa yang ada tidak terlalu besar.

"Kami harapkan secepatnya, mudah-mudahan dengan jumlah pompa yang ada kami bisa bereskan dua hari ke depan," kata Juaini di lokasi, Sabtu ini.

Banjir tersebut bakal bisa lebih cepat disedot jika pompa air ditambah. Namun unit pompa dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta lainnya sudah disebar di titik banjir lainnya.

Baca juga: 10 Pompa Dikerahkan untuk Sedot Banjir 2,5 Meter di Underpass Kemayoran

Apalagi, kawasan underpass Gandhi bukan sepenuhnya tanggung jawab Pemprov DKI. Lokasi itu adalan kewenangan Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Pusat Pengelola Kawasan (PPK) Kemayoran.

"Kecuali ditambah (pompa) lagi, dijejerin bisa lebih cepat. Tapi kan pompa kami sudah disebar juga di mana-mana. Yang biasa kami tongkrongin di sana malah banjir yang punya kami," ujar Juaini.

Saat ini air yang disedot akan dialirkan ke saluran di sekitar underpass lalu dibuang ke Kali Pademangan.

"Ke saluran di sekitar sini. Nah dari sini dilarikan ke Kali Pademangan, baru ke Kali Ciliwung Gunung Sahari. Ini kan saluran mikro," kata dia.

Underpass tersebut tergenang sejak Jumat dengan setelah hujan mendalan daerah itu.

Genangan air hampir mencapai atap underpass. Air tampak berwarna coklat dan ada sampah di beberapa titik.

Baca juga: Underpass Kemayoran Tergenang 2,5 Meter karena Pompa Bermasalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com