TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Banjir melanda pemukiman Perumahan Bumi Pamulang Indah (BPI), Tangerang Selatan, Minggu (26/1/2020) kemarin.
Camat Pamulang Deden Juardi mengatakan, banjir yang merendam 300 kepala keluarga tersebut disebabkan curah hujan yang terjadi cukup deras.
Selain itu, air kiriman dari hulu yang deras membuat salura air tak cukup lagi menampung debit air.
"Pertama (penyebab) curah hujan. Kemudian tadi kita ngobrol-ngobrol juga dengan orang teknis PU, kalau dulu dari hulu, katakanlah dari Sawangan sana. Kalau di sana masih banyak tempat lahan yang masih kosong (masih bisa ditahan), tapi kemudian kini digunakan cluster (perumahan), sehingga airnya bablas (ke Pamulang)," kata Deden saat ditemui di lokasi, Senin (27/1/2020).
Baca juga: Rawan Banjir, Warga Perumahan BPI Minta Pemkot Tangsel Benahi Tandon Air
Menurut Deden, sedikitnya ada empat titik kawasan perumahan di wilayah Pamulang, Tangerang Selatan yang terendam banjir pada Minggu, malam.
Empat wilayah tersebut yakni perumahan BPI, Lembah Pinus, Reni Jaya dan Mahkamah Agung.
"Ada empat titik. Karena lebih banyak, curah hujan dan kiriman dari sana, yang tadinya air mampir ke kolam dan lahan kosong jadi bablas," ucapnya.
Selain persoalan curah hujan dan kiriman, banjir yang terjadi di BPI karena lokasi rumah dinilai lebih rendah dari permukaan kali.
"Lembah Pinus, kalau saya lihat, itu memang antara rumah yang di pinggir kali dengan yang ini (perumahan) memang tinggian kalinya. Itu juga salah satunya, kalinya menyempit," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.