TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Lucas (25) berdiri termenung di seberang Jalan M Toha, Pondok Cabe Udik, Pamulang, Tangerang Selatan.
Dia terus memandangi bangunan yang menjadi tempat tinggal dan usahanya yang baru saja mengalami kebakaran pada, Senin (3/2/2020) pukul 02.00 WIB.
Di pelataran masjid tak jauh dari lokasi kebakaran, isak tangis terdengar dari seorang pria yang tak lain masih keluarga Lucas.
Baca juga: Atasi Kebakaran Ruko di Pamulang, Damkar Turunkan 18 Unit Mobil Pemadam
Beberapa orang tersebut adalah mereka yang selamat akibat kebakaran.
Di satu sisi Lucas tak henti-hentinya mengucap rasa syukur ketika ia membayangkan kebakaran yang terjadi.
Delapan anggota keluarganya selamat setelah terjebak api dari bangunan ruko berlantai dua.
Baca juga: Petugas Damkar Terluka Saat Padamkan Kebakaran Ruko di Pamulang
"Awalnya papa mama teriak kebakaran. Saya bangun, langsung evakuasi. Coba buka pintu rumah lantai dua tapi tangan saya terbakar. Akhirnya pada lewat jendela keluarnya," kata Lucas.
Saat itu, korbaran api terus merambat dan melalap ruko miliknya secara perlahan.
Lucas meminta keluarganya untuk berada di posisi tengah atap bangunan demi menghindari api yang telah membakar sisi kanan bangunan.
Lucas tak bisa banyak berpikir di tengah kondisi kalut, yang terlintas di benaknya hanyalah menyelamatkan diri melalui tiang telepon depan ruko.
Tiang inilah yang menjadi satu-satunya harapan untuk melarikan diri dari jilatan api.
"Saya ketolong orang mabok. Saat itu saya lihat dia di bawah, depan ruko. Saya teriak minta tolong buat dia pegangi tiang telepon karena posisi tiang goyang enggak ada penyangga di bawahnya," ucap Lucas.
Baca juga: Terjebak di Lantai Dua Ruko yang Terbakar, Penghuni Selamatkan Diri Lewat Tiang Telepon
Saat itu, Lucas dan ketujuh keluarganya menyelamatkan diri melalui tiang telepon dengan ketinggian sekitar 4 meter. Bahkan, Lucas sendir harus menggendong anaknya yang masih kecil dengan satu tangan.
"Tangan kanan yang satu megang anak, yang satu lagi megang tiang listrik. Saat itu posisi di bawah yang megang tiang sudah mulai banyak, selain orang mabok itu. Saya tahu dia mabok karena dia bilang emang mau beli minuman dan mulutnya bau alkohol," katanya.
Setibanya Lucas dan keluarga di bawah, sudah terlihat warga yang berupaya membantu memadamkan api.