Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Suspek Corona di RS Eka Hospital, Dinyatakan Negatif meski Sempat Demam Usai dari China

Kompas.com - 04/02/2020, 06:40 WIB
Dean Pahrevi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Satu pasien suspek virus corona dirawat di Rumah Sakit Eka Hospital Cibubur, Kabupaten Bogor.

Director of Corporate Customer Relation Eka Hospital James Carlos mengatakan, pasien tersebut awal mulanya masuk Poli Klinik Eka Hospital pada 29 Januari 2020 lalu.

Kemudian, pada 30 Januari 2020, karena alami gejala virus corona, yakni demam, pasien langsung masuk ruang isolasi rumah sakit tersebut dan jalani perawatan intensif selama 24 jam.

"Rumah Sakit Eka Hospital secara sigap, kooperatif, dan komprehensif melakukan tindakan pertolongan pertama kepada pasien suspek novel corona virus atau pneumonia tiongkok sesuai dengan prosedur penanganan penyakit tersebut," kata James dalam keterangannya, Senin (3/2/2020).

Baca juga: Diisolasi Selama 7 Hari, Pasien di RS Eka Hospital Cibubur Dinyatakan Negatif Virus Corona

Pihak rumah sakit berkoordinasi dengan Litabangkes Kementerian Kesehatan untuk memeriksa pasien lebih lanjut. Pasien jalani pemeriksaan di laboratorium Badan Litbangkes tersebut.

"Hasil pemeriksaan laboratorium atas pasien suspek novel corona virus dari Litbangkes Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada Sabtu, 1 Februari 2020, pasien dinyatakan negatif terinfeksi novel corona virus," ujar James.

Pasien demam tinggi pascapulang dari China

Sementara itu, Dokter Spesialis Paru Paulus Arka mengatakan, pasien yang merupakan Warga Negara Indonesia (WNI) tersebut baru pulang dari China.

Lalu, 10 hari setelah kepulangannya, pasien mengalami demam tinggi sehingga orangtua pasien membawa pasien ke Poli Klinik Eka Hospital, yakni pada 29 Januari 2020.

Baca juga: Negatif Terinfeksi Virus Corona, Pasien di RS Eka Hospital Cibubur akan Segera Dipulangkan

"Pasien ini pasien pemantauan bukan pasien pengawasan karena pasien ini sebenarnya keluhannya tidak ada ke pneumonia," kata Dokter Arka di RS Eka Hospital Cibubur, Senin.

"Namun, memang dia riwayat dalam 14 hari itu baru pulang dari Tiongkok, kemudian dia alami demam tinggi setelah 10 hari pulang dari Tiongkok itu. Demam tinggi 38 sampai 40 (derajat celcius)," lanjut Dokter Arka.

Masih jalani perawatan

Dokter Arka menambahkan, meski dinyatakan negarif terinfeksi virus corona, saat ini pasien masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Pasien dinyatakan negatif terinfeksi novel corona virus dan mendapat perawatan lebih lanjut untuk pemulihan fisik. Saat ini kondisi pasien semakin stabil dalam pemantauan tim dokter spesialis," ujar Dokter Arka.

Baca juga: Pasien di RS Eka Hospital Cibubur Sempat Demam Tinggi Pascapulang dari China

Adapun pascadinyatakan negatif Virus Corona, pasien tersebut sudah dipindahkan dari ruang isolasi ke ruang perawatan regular dan pihak keluarga sudah bisa menjenguk.

Segera dipulangkan

Berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan, pasien itu didiagnosa terkena virus infection.

Tim dokter rumah sakit juga tidak menemukan gejala penyakit pneumonia atau gangguan pernafasan pada pasien.

"Hasil diagnosanya virus infection saja dan pasien kita rencana pulangkan. Pasien dari awal hanya menunjukan virus infection saja, dari rontgen awal baik tidak ada gejala pneumonia dan setelah diulang hasilnya pun tetap baik," ujar Dokter Arka.

Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan segera memeriksakan diri ke rumah sakit jika terdapat gejala demam dan gangguan pernapasan yang mengarah pada kecurigaan adanya penyakit pneumonia, terutama jika baru saja kembali berpergian dari luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com