Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belajar dari Singapura, Pemprov DKI Beli Robot Pemadam untuk Atasi Kebakaran di MRT

Kompas.com - 12/02/2020, 11:42 WIB
Nursita Sari,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta membeli satu unit alat pengurai material kebakaran berupa mobil robot pemadam. Pembelian alat ini dilakukan setelah belajar dari pengalaman Singapura.

Alat itu disiagakan salah satunya untuk menanggulangi kebakaran atau kecelakaan di area mass rapid transit (MRT) Jakarta.

"Kami kan belajar ke Singapura, apa yang diperlukan dengan adanya LRT, MRT, kan tantangan nih, berarti di sana harus punya kendaraan pengurai, kami harus memiliki itu, standarisasinya itu kan harus ada," ujar Kepala Dinas Gulkarmat DKI Satriadi Gunawan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Jakarta Kini Punya Robot Pemadam Kebakaran, Seperti Apa Kehebatannya?

Satriadi mengatakan, mobil-mobil pemadam kebakaran yang selama ini dimiliki Dinas Gulkarmat tidak bisa masuk ke area terowongan MRT Jakarta.

Karena itu, Dinas Gulkarmat beli satu unit alat pengurai material kebakaran tersebut pada 2019.

Satriadi menjelaskan, mobil robot tersebut memiliki beberapa robot yang memungkinkan masuk ke dalam terowongan MRT.

"Kan enggak mungkin mobil kami unit masuk ke dalam terowongan MRT. Kalau (alat) itu bisa masuk terowongan, bisa dioperasikan dari jarak jauh," kata Satriadi.

Alat pengurai material kebakaran tersebut dibeli melalui lelang pengadaan barang pada 2019. Harganya yakni Rp 37,4 miliar. Alat tersebut buatan Kroasia, salah satu negara di Eropa.

Kehebatan robot pemadam kebakaran

Robot pemadam kebakaran yang kini dimiliki Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta. Instagram Humas Jakfire Robot pemadam kebakaran yang kini dimiliki Dinas Pemadan Kebakaran dan Penanggulangan Bencana DKI Jakarta.

Ivan Zanic, instruktur mekanik robot buatan Kroasia itu, menjelaskan, robot pemadam kebakaran yang dibeli Pemprov DKI tak hanya untuk kebakaran rumah saja, tetapi juga untuk kebakaran khusus yang membahayakan manusia seperti teror bom dan rudal.

"Fungsi utama robot itu untuk penanggulangan kebakaran di medan yang tak bisa dijangkau anggota damkar," ujar Ivan ketika ditemui Kompas.com, Jumat pekan lalu.

Robot pemadam kebakaran itu juga multifungsi, bisa digunakan untuk aksi antiteror, penanggulangan kebakaran yang diakibatkan oleh pabrik nuklir dan penambangan, serta penanggulangan pascabencana seperti gempa bumi.

Baca juga: Robot Pemadam Kebakaran Milik Pemprov DKI Buatan Kroasia

Robot tersebut dioperasikan dengan menggunakan remote control dengan jarak antara remote dengan robotnya maksimal 1,5 kilometer.

Pada badan robot terdapat sembilan kamera yang siap memantau dari segala arah.

Robot itu mampu menahan api dan ledakan serta dapat menampung sebanyak 2.500 liter air dan 500 liter busa. Jangkauan semprot air mencapai 55 meter dan air busa 45 meter.

Robot tersebut juga mampu mengangkat beban sebesar 2 ton, menarik beban seberat 6 ton serta mendorong beban hingga 10 ton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com