Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Pasang Garis Polisi di Bus Pengangkut Ganja, BNNP Banten Ditegur Granat

Kompas.com - 18/02/2020, 17:08 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Usai melakukan penggerebekan, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Banten membiarkan begitu saja bus dengan nomor polisi BL 7544 A yang kedapatan mengangkut 50 paket ganja.

Pantauan Kompas.com di lokasi parkir bus pengangkut ganja tersebut, tidak ada pengamanan baik garis kuning peringatan dilarang melintas yang umumnya digunakan untuk mengamankan barang bukti tindak kriminal.

Tidak adanya garis polisi atau garis peringatan dilarang melintas menjadi pertanyaan bagi Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Hendri Yosodiningrat.

Baca juga: Gerebek Pool Truk di Bambu Apus, BNN Temukan Karung Berisi Ganja

"Terus kenapa tidak di-police line, itu jadi pertanyaan masyarakat kan," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/2/2020).

Kata Hendri, pemasangan garis peringatan dilarang melintas sangat penting untuk penyelidikan lebih lanjut.

"Police line artinya dilarang melintas dan perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut," kata dia.

Hendri juga mengingatkan agar BNN dan pihak kepolisian tidak menganggap remeh kasus pengiriman ganja seberat 50 kilogram tersebut.

Baca juga: Penggerebekan di Terminal Bayangan Cikokol, BNN Sita 50 Bungkus Ganja

"Polisi maupun BNN saya apresiasi, tetapi saya titip pesan dalam tanda kutip jangan main-main dengan kasus seperti ini. Jangan ada tebang pilih," tutur dia.

Adapun sebelumnya BNNP Banten berhasil mengungkap pengiriman ganja seberat 50 kilogram yang dikirim melalui bus antar kota antara provinsi (AKAP) di sebuah terminal bayangan di Jalan Jenderal Sudirman Kota Tangerang.

Kepala Bidang Brantas Badan Narkotika Nasional Provinsi Banten Kombes Jimmy Suatan mengatakan penggerebekan tersebut terjadi di terminal bayangan Po Bus Telaga Indah Jalan Jenderal Sudirman Cikokol Tangerang.

"(Penggerebekan) sekitar pukul 10.15 WIB," kata dia melalui sambungan telepon, Selasa (18/2/2020).

Dari penggerebekan tersebut, polisi menahan dua tersangka dan barang bukti empat keranjang buah berisi 50 paket ganja.

Jimmy mengatakan, 50 bungkus barang haram tersebut dikirim dari Aceh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com