Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Soekarno-Hatta Sebelum dan Sesudah Indonesia Positif Corona....

Kompas.com - 04/03/2020, 19:40 WIB
Singgih Wiryono,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Setelah Presiden Joko widodo mengumumkan Indonesia terjangkit virus Corona pada Senin (2/3/2020) lalu, saat itu juga masyarakat hingga instansi  langsung bereaksi.

Masyarakat memburu masker dan hand sanitizer. Sementara instansi terkait penanganan coron, termasuk Kantor Kesehatan pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta.

Dua hari berselang dari pengumuman corona, Kompas.com mendapat kesempatan untuk melihat proses screening di kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta.

Setidaknya ada perbandingan yang begitu banyak ketika sebelum pengumuman Indonesia positif terjangkit virus corona.

Baca juga: Pasien Positif Corona Mengaku Tak Diberi Obat Minum, Ini Penjelasan RSPI Sulianti Saroso

Kompas.com pernah masuk ke ruang pemeriksaan sebelumnya pada 16 Januari lalu ketika Menteri Pariwisata Wisnutama mengunjungi Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Tidak terlihat begitu banyak petugas kesehatan, begitu juga tidak ada guide line yang ada di Bandara Soekarno-Hatta saat itu.

Petugas Kesehatan memeriksa penumpang di kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/3/2020)KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO Petugas Kesehatan memeriksa penumpang di kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Rabu (4/3/2020)

Menurut salah seorang petugas kesehatan dari Kementerian Kesehatan, guide line yang berfungsi sebagai garis antrean tersebut baru dipasang pada 15 Februari lalu.

Begitu juga dengan antrean penumpang.

Baca juga: Pemprov DKI Terima 2.000 Aduan soal Corona, Mayoritas Dinyatakan Flu Biasa

 

Pada 16 Januari lalu, Kompas.com melihat tidak ada pemeriksaan intensif. Hanya ada thermal scanner yang menjadi rujukan untuk mendeteksi panas tubuh para penumpang yang turun dari Kedatangan Internasional.

Begitu juga dengan meja antrian untuk pengisian Healt Alert Card. Pafa 16 Januari lalu, tidak ada meja berjejer untuk pengisian ataupun petugas yang membantu mengisi.

Terlihat lalu lalang para penumpang tanpa satupun dicek menggunakan thermo gun untuk mendeteksi gejala virus corona di bandara terbesar di Indonesia tersebut.

Begitu juga hand sanitizer yang tak tampak di jalan pemeriksaan Kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Thermal scanner kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/3/2020)Dok Humas Bandara Soekarno-Hatta Thermal scanner kedatangan internasional Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (3/3/2020)

Berubah drastis 

Perubaha besar tersebut terlihat setelah pengumuman Indonesia positif terinfeksi virus Corona.

Kompas.com mendapat kesempatan berkunjung ke area terbatas kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.

Selain terpasang empat thermal scanner, petugas yang memeriksa menggunakan thermo gun juga tampak bersiaga. 

Baca juga: Tunggu Hasil Laboratorium RSPI, Tukang Kebun Pasien Corona Diinapkan di RSUD Depok

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com