Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Aksi Simpatik Pemilik Toko Tenangkan Warga yang "Panic Buying"

Kompas.com - 06/03/2020, 08:27 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pemilik toko sembako di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara mendadak viral karena aksinya yang tak mengambil keuntungan saat toko diserbu warga yang panik.

Pada Senin (2/3/2020), Toko Erwin milik Susanna tiba-tiba dikerumuni warga yang berebut membeli bahan-bahan makanan dalam jumlah besar.

Aksi panic buying ini terjadi tak lama setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dua pasien positif corona di Indonesia.

Baca juga: Corona yang Mulai Menjinak dan Kekhawatiran Setelahnya...

Dengan banyaknya warga yang berdatangan, Susanna memilih mengambil untung.

Dia justru membatasi warga berbelanja dan memastikan stok akan aman beberapa hari ke depan.

Berita soal Susanna ini menjadi berita terpopuler Megapolitan Kompas.com pada Kamis (5/3/2020).

Selain soal aksi Susanna ini, berita terpopuler lainnya adalah soal harga masker yang dijuak Pemprov DKI Jakarta yang mahal hingga aksi polisi menjual masker hasil sitaan.

Jika Anda terlewat berita terhangat kemarin, berikut empat berita populer Megapolitan Kompas.com yang menarik untuk disimak:

1. Pemilik toko sembako tenangkan panic buying

Kisah Susanna yang tak mau ambil untung di tengah serbuan warga yang panik berhasil menyita perhatian netizen.

Videonya yang berbicara dalam bahasa Mandarin sedang menenangkan warga yang kalap berbelanja pun kemudian viral.

Kepada wartawan, Susanna Indrayani (57) yang memiliki toko sembako di Jalan K Teluk Gong, Penjaringan ini mengaku kaget dirinya tiba-tiba viral di media sosial.

Baca juga: Tolak Naikkan Harga Saat Diserbu Warga, Pemilik Toko Sembako: Saya Tak Cari Kesempatan

"Saya juga enggak tahu jadi viral begini," katanya sambil tersenyum ketika ditemui awak media, Rabu sore.

Meskipun begitu, Susanna tetap menyambut awak media dengan ramah dan memulai ceritanya.

Diceritakan Susanna, toko sembakonya mulai diserbu pengunjung sejak siang hari pada tanggal 2 Maret 2020 lalu. Hal itu mengagetkan Susanna dan penjaga tokonya.

"Kemarin (2 Maret) ada itu kan, Pak Presiden umumkan soal penyakit corona. Nah, jadi semua pada itu (datang). Saya pun enggak nyangka tiba-tiba kok banyak orang datang," ucap Susanna.

Baca juga: Dua Aksi Heroik Warga, Bagi Masker Gratis sampai Larang Borong Dagangan

Menurut Susanna, para pembelinya kebanyakan adalah warga biasa yang bahkan sebagian tak dikenalnya.

Setelah tahu virus corona menyerang WNI, para pembeli yang datang ke Toko Erwin melakukan panic buying dan mengambil barang-barang kebutuhan pokok dengan jumlah banyak.

Mereka kebanyakan mengambil beras, mi instan, biskuit, dan kebutuhan pokok lainnya dalam jumlah banyak.

Bahkan, kata Susanna, penjaga toko sampai kewalahan menangani pembeli yang membeludak. Tak sedikit pula barang dari toko Susanna yang raib lantaran pembeli begitu banyak.

"Ada orang enggak sabar dia ambil sendiri loh sampai ke dalam. Saya sudah enggak bisa jaga sampai dua begini," kata Susanna.

Baca juga: Jeritan Hati Mereka yang Tak Mampu Beli Masker: Buat Makan Saja Kurang, Uang dari Mana?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com