Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Anies, Forum Seniman Peduli TIM Larang Komersialisasi dan Minta Moratorium Revitalisasi

Kompas.com - 09/03/2020, 22:32 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) mengaku telah bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membicarakan sejumlah hal mengenai revitalisasi TIM.

Anggota Forum Seniman Peduli TIK Noorca Massardi menuturkan, pertemuan tersebut dalam rangka dialog bersama Anies terkait polemik revitalisasi TIM.

Menurut dia, dialog tersebut berupa tuntutan dari para seniman yang juga sudah dilaporkan ke Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) beberapa waktu lalu.

Baca juga: Ketua DPRD Kesal Revitalisasi TIM Masih Berjalan meski ada Permintaan Moratorium

"Perwakilan Forum Seniman Peduli TIM sudah bertemu dan berdialog informal dengan Gubernur DKI. Kami sampaikan semua tuntutan yang kami sudah kami laporkan dalam RDPU," kata Noorca saat dihubungi Kompas.com, Senin (9/3/2020).

Meski demikian, hasil pertemuan dengan Anies itu belum bisa Ia beberkan ke media maupun publik karena menunggu keputusan Anies.

"Hasil pembicaraan tersebut belum dapat dipublikasikan menunggu keputusan resmi dari Gubernur," ucap Noorca.

Adapun sejumlah tuntutan Forum Seniman Peduli TIM adalah mengenai revitalisasi TIM tak bisa berorientasi pada profit dan komersialisasi, juga komunikasi dengan seluruh seniman TIM yang dianggap menimbulkan polemik.

Selain itu, para seniman juga meminta agar nantinya pengelolaan pusat seni dan budaya itu tak dilakukan oleh PT Jakarta Propertindo.

Yang terakhir, untuk saat ini, mereka meminta adanya moratorium atau penghentian sementara revitalisasi kecuali untuk Masjid Amir Hamzah TIM.

"Stop, moratorium kecuali untuk penyelesaian masjid Amir hamzah. Iya yang (masjid) boleh jalan," kata Noorca.

Diketahui, revitalisasi TIM menimbulkan polemik. Sejumlah seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli TIM keberatan jika nantinya TIM dikomersialisasi.

Saat itu, mereka keberatan dengan adanya pembangunan hotel bintang lima.

Polemik ini pun dibawa hingga tingkat parlemen Senayan pada Rabu (27/2/2020) lalu.

Baca juga: Ombudsman Minta Revitalisasi Monas dan Sirkuit Formula E Dimoratorium

Seusai rapat tersebut, Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi mengatakan revitalisasi TIM akan dimoratorium.

Moratorium ini dilakukan agar Pemprov DKI Jakarta bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan para seniman yang sempat menolak.

"Dan informasi pertama kan hotel komersialnya, diajak ngobrol saja dulu para seniman. Kalau seniman diajak ngobrol pasti ketemu jalannya enggak mungkin enggak," jelas Prasetio.

"Ahamdulilah tadi pertemuan ini ada moratorium dulu sebentar diajak ngobrol semua stake holder yang ada di jakarta, dengan seniman, dengan Jakpro dengan pemda ketemu lah itu," lanjutnya.

Moratorium, kata Prasetio, tak akan berlangsung lama karena hanya butuh beberapa saat untuk melakukan komunikasi.

Namun, nyatanya proyek tersebut terus dilanjutkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com