Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belum Dapat Dukungan di Pilkada Depok, Idris: Saya Masih Cinta PKS, Mudah-mudahan Diterima

Kompas.com - 11/03/2020, 14:08 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku masih cinta pada Partai Keadilan Sejahtera (PKS), salah satu partai yang mengusungnya saat Pilkada Depok 2016.

Pernyataan itu ia lontarkan merespons pertanyaan wartawan soal nasib Idris yang hingga sekarang tak kunjung masuk dalam radar PKS buat diusung di Pilkada Depok 2020.

"Kalau secara pribadi, ya, terus terang saya masih cinta PKS," ujar Idris ditemui wartawan di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok, Rabu (11/3/2020).

"Mudah-mudahan cinta saya masih diterima. Kalau tidak diterima, ya sudah kita harus cari cinta yang lain," imbuh dia.

Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok

PKS saat ini masih sibuk menggenjot popularitas dan elektabilitas tiga kadernya yang menjadi bakal calon di Pilkada Depok 2020.

Ketiga adalah Hafid Nasir, Imam Budi Hartono, dan T Farida Rahmayanti.

Mereka adalah hasil pengerucutan dari lima balon yang sebelumnya telah dikeluarkan PKS untuk dikenal warga Depok berdasarkan hasil Pemilihan Internal Raya (Pemira PKS).

PKS yang punya 12 kursi di parlemen, terbanyak di antara partai-partai lain, pilih memprioritaskan kadernya sendiri guna bertempur di Pilkada Depok 2020.

Idris yang bukan kader partai hingga saat ini belum digandeng oleh satu pun partai politik di kota belimbing, meski punya popularitas tinggi sebagai calon petahana.

"Saya terserah si pemilik kendaraan. Kalau mau mengulurkan kendaraan pada saya dan saya bisa menumpang, saya akan ambil," tutur Idris soal peluangnya digaet partai politik.

"Yang penting, kendaraannya bagus, lulus uji KIR, bagus, enak, nyaman. Biar kendaraan lama, harus lulus. Kendaraan baru juga harus lulus KIR," kata dia.

Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok

Presiden PKS Sohibul Iman sebelumnya mengatakan, pihaknya hingga saat ini masih memperjuangkan pencalonan salah satu dari tiga kader tersebut.

Sohibul menekankan, pihaknya untuk saat ini tak akan mengacuhkan perjuangan ketiga bakal calonnya yang telah melalui proses panjang.

Namun, ia mengakui, tidak menutup kemungkinan pihaknya mengusung calon lain nantinya, salah satunya Wali Kota Depok petahana Mohammad Idris.

Baca juga: Ditanya Peluang Maju Lagi di Pilkada Depok, Idris: Jangan-jangan Elektabilitas Saya Rendah

Pasalnya, konstelasi politik kedepan tidak bisa ditebak.

"Misalkan tiba-tiba dari pihak lawan ada calon kuat yang kita kalkulasi tidak mungkin dihadapi oleh (tiga balon) ini, ya bisa saja ada calon baru dari eksternal atau internal," tutur Sohibul seusai acara Latansa PKS Kota Depok di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (16/2/2020).

Meski demikian, Iman meyakini PKS akan mengusung salah satu dari tiga kader tersebut sebagai calon wali kota Depok.

Sementara Idris sebagai petahana, kata dia, bisa saja diusung sebagai calon wakil wali kota.

"Saya yakin dari tiga itu yang kita ambil. Idris masuk dari jalur khusus juga mungkin saja, tapi posisinya bisa saja Idris jadi wakil, (calon) Pemira jadi walinya," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com