DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengaku masih menunggu survei elektabilitas dirinya sebelum memutuskan maju di Pilkada Depok 2020.
Idris, kalangan nonpartai, hingga hari ini belum digaet oleh partai politik di Depok untuk menjadikannya kandidat petahana wali kota Depok 2021-2026.
"Kalau saya kan tergantung masyarakat. Kalau masyarakat mau memilih saya, ya saya nanti akan siap untuk maju," ujar Idris ketika ditemui wartawan di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020).
Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok
Idris beranggapan, survei elektabilitas dapat dijadikan tolok ukur kepuasan warga Depok terhadap kinerjanya memimpin kota sejak 2016 lalu.
"Lihat hasil surveinya seperti apa, nanti elektabilitasnya tinggi atau tidak. Ini kan gambaran kehendak masyarakat," ujar dia.
"Jangan-jangan elektabilitas saya rendah," tambah pria yang sempat berkecimpung dalam dunia pendidikan ini.
Idris berpandangan, penting untuknya memutuskan maju lagi atau tidak dalam Pilkada Depok 2020 dengan bercermin dari hasil survei.
Baca juga: Sohibul Iman: PKS Bisa Usung Idris, tapi Jadi Calon Wakil Wali Kota Depok
Akan tetapi, ia enggan maju sebagai calon independen. Ia masih menganggap bahwa partai politik merupakan kendaraan terbaik buat mengantarnya ke tampuk kekuasaan.
Di sisi lain, batas akhir pendaftaran bakal calon wali kota Depok dari jalur independen akan berakhir pada 23 Februari 2020 nanti.
"Kalau masyarakat sudah oke, tapi kendaraannya tidak punya, kan kita tidak bisa sampai-sampai," jelas Idris.
Ia juga mengaku tak memusingkan dirinya yang hingga kini belum digaet partai politik jelang Pilkada Depok 2020.
Teranyar, Idris yang merupakan kalangan nonpartai malah disebut sebagai "ban serep" oleh Sohibul Iman Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), partai yang mengusungnya pada Pilkada Depok 2016.
Ia beranggapan, setiap partai politik memiliki hak buat mengedepankan kader-kadernya untuk dicalonkan sebagai penguasa wilayah.
"Sah-sah saja saya (disebut 'ban serep). Karena setiap partai politik memiliki hak dan kewajiban untuk mencalonkan kadernya yang terbaik," ujar Idris.
"Kalau saya kan tidak punya partai politik. Itu sih sah-sah saja dan hak-hak mereka (partai politik), saja," ia menambahkan.
Baca juga: Belum Dilirik Parpol Jelang Pilkada Depok 2020, Idris Bergantung pada Warga
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.