Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Kecamatan di Bekasi Disebut Paling Rawan DBD

Kompas.com - 12/03/2020, 08:17 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) pada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi Dezi Syukrawatiada tiga daerah di Bekasi yang rawan penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Tiga daerah Kota Bekasi itu adalah Kecamatan Bekasi Barat, Kecamatan Rawalumbu, dan Kecamatan Pondok Gede.

Hal itu dilihatnya berdasarkan catatan tahun 2020 ini, kasus DBD tertinggi di Kota Bekasi berada di tiga daerah itu.

“Iya berdasarkan laporannya saat ini tiga kecamatan itu yang tertinggi (DBD),” ucap Dezi saat dikonfirmasi, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Ada 970 Kasus DBD di Jakarta hingga Hari Ini, Menurun Dibanding Tahun Lalu

Dezi mengatakan, tiga daerah itu dinyatakan paling rawan DBD lantaran kurangnya kesadaran masyarakat untuk berperilaku bersih terhadap lingkungannya.

Lalu, banyaknya saluran-saluran dan penumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik juga menjadi tempat sarang nyamuk berkumpul.

“Sebab nantinya barang bekas malah jadi tampungan air yang kotor dan menyebabkan jentik nyamuk di kawasan itu,” kata Dezi.

Oleh karena itu, pihaknya Dinkes gencar menyosialisasikan ke beberapa pihak terkait antisipasi penyakit ini.

Salah satunya, dengan membentuk jumantik (juru pemantau jentik) di setiap kelurahan di Bekasi.

Baca juga: Kadinkes Bantah Dua Orang Meninggal di Tangsel karena Demam Berdarah

"Kita ada Jumantik, Pokjanal DBD masing-masing kelurahan dan ada kader jumantik di masing-masing rumah," kata Tanti.

Selain itu, Dinkes juga berkoordinasi dengan Pukesmas agar wilayahnya gencar melakukan gotong royong membersihkan lingkungannya masing-masing.

Ia juga mengimbau agar masyarakat rutin menjaga lingkungan dengan melakukan 4M. 4M adalah menutup, menguras, mengurus, dan memantau.

"Maka dari itu masyarakat harus menjaga lingkungan dengan cara 4M. Itu yang harus di lakukan kita semua. Kalau masyarakat ingin sehat, maka harus berperilaku yang sehat," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com