Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Wabah Corona, Seluruh Sekolah di Bekasi Diimbau Tunda Study Tour

Kompas.com - 12/03/2020, 10:42 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan Kota Bekasi mengimbau kepada pihak sekolah agar menunda kegiatan study tour atau kegiatan lain di luar sekolah untuk sementara waktu.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi Inayatulah dalam surat imbauan dengan nomor 421/2164-Disdik.Pem.SMP.

Penundaan kegiatan study tour berkaitan dengan merebaknya virus Corona di Indonesia.

“Menunda kegiatan study tour atau outing class. Sudah dibuat imbauannya,” kata Inay melalui pesan singkat, Kamis (12/3/2020).

Baca juga: Hanya WNA China yang Diberi Izin Tinggal Darurat di Indonesia karena Virus Corona

Inay mengatakan, imbauan penundaan study tour tersebut dikuatkan dengan adanya rilis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mencegah virus corona atau covid-19 masuk ke sekolah.

Selain itu, mengacu pada instruksi Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang telah menetapkan status siaga 1 virus Corona di kawasan Jawa Barat.

Pertimbangan lainnya adalah surat edaran dari Dinas Pendidikan Jawa Barat tentang pencegahan penyebaran virus Corona di lingkungan sekolah.

Bahkan Wali Kota Bekasi juga telah mengeluarkan surat edaran tentang peningkatan kewaspadaan dan kesiapsiagaan menghadapi virus Corona.

Baca juga: Anies: Formula E Berisiko Terlalu Besar bila Dihadiri Wisatawan dari Negara Terjangkit Corona

Oleh karena itu, Inay mengatakan, sekolah negeri dan swasta diminta menunda agenda study tour hingga Indonesia dinyatakan aman dari virus Corona.

Ia mengatakan, beberapa sekolah sudah melaporkan akan menunda study tour yang sudah direncanakan.

Jumlah pasien yang positif virus Corona di Indonesia mencapai 34 kasus. Dua orang diantaranya dinyatakan sembuh dan satu orang lainnya meninggal dunia.

Dua orang yang dinyatakan negatif yaitu pasien 06 dan 14. Pasien 06 merupakan seorang kru kapal pesiar Diamond Princess yang baru saja dipulangkan dari Jepang beserta 68 kru lainnya yang kini dikarantina di Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu.

Adapun, pasien 14 merupakan seorang WNI berusia 50 tahun. Semula dia diduga tertular dari luar negeri (imported case), sebelum akhirnya hasil pemeriksaan laboratorium menyatakan negatif.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Tentang Viral KRL Bogor-Jakarta Kota Berisiko Tinggi Sebarkan Corona

Adapun pasien yang dinyatakan meninggal dunia adalah pasien 25. Ia merupakan seorang warga negara asing (WNA) yang baru tiba di Indonesia.

Dengan demikian, saat ini ada 31 pasien yang masih menjalani proses isolasi di rumah sakit.

Hingga Kamis (12/3/2020) pagi, berdasarkan data dari Center for Systems Science and Engineering (CSSE) at Johns Hopkins University (JHU), jumlah kasus secara global adalah sebanyak 125.851 orang terinfeksi.

Adapun jumlah kematian sebanyak 4.615 dan total mereka yang sembuh adalah sebanyak 67.003.

Saat ini, sudah lebih separuh dari seluruh negara yang ada di dunia yang mengonfirmasi adanya virus ini.

Setidaknya, sudah ada 121 negara yang mengonfirmasi dari total 193 negara yang diakui PBB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com