Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kepala Otoritas Tetap Ngantor di Tengah Corona, Was-was Saat Kelilingi Bandara Soetta

Kompas.com - 24/03/2020, 11:25 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tidak semua bisa merasakan bekerja di rumah di tengah wabah corona yang kian menyebar.

Begitu juga yang dirasakan oleh Kepala Kantor Otoritas Wilayah I Bandara Soekarno-Hatta Herson yang harus tetap ngantor karena bertugas menjaga daerah vital Bandara Soekarno-Hatta.

Tak jarang, dia merasa was-was saat memantau langsung lapangan dari Terminal 1, Terminal 2 dan Terminal 3 yang masih beroperasi. Begitu juga saat dia pulang dari kantor.

"Kalau saya ke lapangan, saya keliling ke terminal 1,2,3 saya kalau mau pulang saya ganti baju di kantor. Kan ada baju, nah yang di kantor langsung di-laudry," kata dia saat dihubungi Kompas.com Selasa (24/3/2020).

Baca juga: Ini Ancaman Hukuman bagi Warga yang Nekat Berkerumun Saat Ada Wabah Corona

Sebagai Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Herson yang juga kepala keluarga seringkali menerima perlakuan khusus dari keluarganya sendiri saat dia pulang bertugas.

Dia diharuskan untuk kembali mengganti bajunya yang sudah dia ganti di kantor Otoritas Bandara Soekarno-Hatta sebelum dia pulang.

"Sampai di rumah, itu pun nggak langsung ini (kontak dengan keluarga). Baju walaupun sudah ganti, istri saya bilang 'sudah semuanya diganti, langsung mandi'. Jadi ganti dua kali," kata dia sambil tertawa kecil.

Begitu juga dengan anak-anaknya. Jika biasanya mereka mencium tangannya saat pulang kerja, kini mereka tidak mau mencium tangan sebelum Herson mandi.

Baca juga: 4 Mal di Jakarta Tutup Sementara Sebagian Gerai karena Wabah Corona

"Anak-anak juga biasanya salim bilang nanti Papa mandi dulu baru salim. Suka-dukanya itu," kata dia.

Sebagai seorang pimpinan, Herson juga meminta bawahannya untuk bekerja di rumah apabila tidak ada yang mendesak.

Dia sendiri yang bertanggungjawab sebagai Otoritas Bandara I memberikan tugas ke pegawai-pegawainya sebagai bentuk menjaga penularan Covid-19 lebih besar lagi.

"Yang kerja di kantor ini yang operasional saja yang masih melayani pengguna jasa. Karena setiap hari mereka dadakan. Pada intinya kita semua saling menjaga, yang penting jaga kesehatan," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com