Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Corona Menyebar ke Seluruh Kecamatan, Pemkot Tangsel Naikkan Status KLB Jadi Tanggap Darurat

Kompas.com - 26/03/2020, 15:47 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan telah menaikan status di wilayahnya dari kejadian luar biasa (KLB) menjadi tanggap darurat terkait mewabahnya virus corona.

Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, kenaikan status tersebut setelah penyebaran virus corona telah merata di seluruh kecamatan wilayah Tangerang Selatan.

"KLB waktu itu kita tetapkan karena penyebaran itu masih pada dua atau tiga kecamatan. Tetapi setelah penyebarannya sudah ada di 7 kecamatan maka kemudian statusnya ditingkatkan menjadi tanggap darurat," ujar Benyamin saat dikonfirmasi, Kamis (26/3/2020).

Baca juga: Pembuangan Limbah APD Tenaga Medis di Tangsel Ditangani Perusahaan Pengelola Limbah B3

Nantinya status tanggap darurat diprediksi akan berlangsung hingga bulan April sesuai situasi dan kondisi wabah corona.

"Kalau misalnya akan diperpanjang dan tampak akan diperpanjang itu akan kita perpanjang," kata Benyamin.

Dengan kenaikan status ini, Pemkot Tangsel akan membentuk satuan gugus tugas percepatan penanggulangan Covid-19. Tim tersebut diharapkan dapat mencegah penyebaran penyakit covid-19 yang disebabkan oleh virus corona.

Selain itu, kenaikan status juga berdampak pada prioritas penggunaan anggaran.

"Ya pertama adalah penggunaan anggaran diprioritaskan kegiatan penanggulangan covid ini bisa dilakukan percepatan. Karena SK (surat keterangan) gugus tugas percepatan penanggulangan covid-19," ucapnya.

Baca juga: Cegah Corona, Wali Kota Tangerang Imbau Pengelola Mal Alihkan Penjualan Lewat Online

Sementara terkait belum adanya peta persebaran kasus covid-19, Benyamin mengaku masih mempertimbangan kecemasan masyarakat.

"Kita kan mempertimbangkan juga tingkat keresahan masyarakat kalau ini kita buat. Kita bisa saja melakukan itu cuma kalau membuat keresahan yang berlanjut ke masyarakat ini yang menjadi pertimbangan kita oleh Pak Dandim dan Pak Kapolres," paparnya.

Namun, tidak menutup kemungkinan peta persebaran kasus covid tetap akan dibuat guna mengetahui paparan virus corona hingga ketingkat kelurahan.

"Nanti akan ada, pemetaan wilayah titik mana ODP,dan titik mana yang PDP," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com