Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bekasi Masih Tunggu Menkes Setujui Status PSBB Jawa Barat

Kompas.com - 11/04/2020, 17:06 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi alias Pepen mengatakan, saat ini Pemkot Bekasi masih menanti keputusan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayahnya.

Menurut dia, status PSBB di wilayahnya akan diteken Terawan pada Sabtu (11/4/2020) atau Minggu (12/4/2020).

“Gubernur mengolektif pengajuan PSBB ke Kementerian Kesehatan RI. Kalau dari Juru Bicara Kementerian Kesehatan itu kan direncanakan hari ini, lambat-lambatnya besok ya,” ujar Pepen di Bekasi, Sabtu (11/4/2020).

Baca juga: PSBB Hari Pertama, Pergerakan Warga Bekasi ke Jakarta Turun 65 Persen

Pepen mengatakan, setelah diputuskan wilayahnya berstatus PSBB, maka ada beberapa langkah yang nantinya akan disiapkan.

Tahap awal, Pepen akan langsung membuat keputusan atau surat edaran tentang PSBB.

“Yang kedua di dalam penetapan itu, ada langkah-langkah, pertama adalah pergerakan orang. Lalu langkah-langkah berkenaan dengan selama ini yang sudah di lakukan secara bertahap baik hiburan, sekolah,” kata dia.

Lalu, kegiatan sosial budaya dan keagaamaan nantinya ditiadakan jika nantinya PSBB berlangsung.

Kemudian, menyiapkan bantuan sosial bagi mereka yang tercatat miskin dan rentan miskin.

“Bantuan sosial belum, namun Data Terpadu Kesejahteraan Sosial itu dari Kementerian Sosial, dari Provinsi Jawa Barat (akan diberikan). Bahkan kita sedang melakukan pendataan non DTKS itu untuk Kementerian Sosial,” ujar dia.

Lalu, pihaknya juga mengkonsepkan beberapa titik yang nantinya akan diterapkan PSBB.

“Kalau data terakhir kemarin ada 16 titik, termasuk tiga stasiun dan dua terminal. Nah data terakhir saat ini adalah updatenya setelah kita melakukan verifikasi kemarin itu ternyata ada hampir 22, tapi mungkin lebih banyak lagi,” kata Pepen.

Sebab, masih banyak jalan kecil seperti di Medan Satria, Pondok Gede, Jatisampurna, dan Pondok Melati yang berbatasan dengan Jakarta yang bisa menjadi pintu keluar dan masuk.

Belum lagi perbatasan antara kota Depok dengan Kota Bekasi serta antara Kota Bekasi dengan Bogor.

Baca juga: Teknis Penerapan PSBB di Kota Bekasi Akan Sama seperti Jakarta

Dengan sejumlah konsep tersebut, Pepen berharap PSBB di wilayahnya bisa berjalan mulus.

Sehingga tujuan memutus rantai penyebaran Covid-19 di wilayahnya bisa dilalui.

Adapun Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah mengajukan lima daerah Jawa Barat yakni Kota Bogor, Depok, Bekasi, Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor telah mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kepada pemerintah pusat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Warga Bogor yang Rumahnya Ambruk akibat Longsor Bakal Disewakan Tempat Tinggal Sementara

Megapolitan
Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Jelang Kedatangan Jemaah, Asrama Haji Embarkasi Jakarta Mulai Berbenah

Megapolitan
KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

KPU DKI Terima 2 Bacagub Independen yang Konsultasi Jelang Pilkada 2024

Megapolitan
Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Kecamatan Grogol Petamburan Tambah Personel PPSU di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Alasan Pria Ini Bayar Sesukanya di Warteg, Ingin Makan Enak tapi Uang Pas-pasan

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Bakal Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Tim Pemenangan Noer Fajrieansyah Konsultasi ke KPU

Megapolitan
Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Lindungi Mahasiswa yang Dikeroyok Saat Beribadah, Warga Tangsel Luka karena Senjata Tajam

Megapolitan
Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Pengamat: Mungkin yang Dipukulin tapi Enggak Meninggal Sudah Banyak

Megapolitan
Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Cegah Prostitusi, 3 Posko Keamanan Dibangun di Sekitar RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Kasus Berujung Damai, Pria yang Bayar Makanan Sesukanya di Warteg Dibebaskan

Megapolitan
Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Kelabui Polisi, Pria yang Bayar Makan Sesukanya di Warteg Tanah Abang Sempat Cukur Rambut

Megapolitan
Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Menanti Keberhasilan Pemprov DKI Atasi RTH Tubagus Angke dari Praktik Prostitusi

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Pastikan Beri Pelayanan Khusus bagi Calon Jemaah Haji Lansia

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta Siapkan Gedung Setara Hotel Bintang 3 untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Polisi Selidiki Dugaan Pengeroyokan Mahasiswa di Tangsel Saat Sedang Ibadah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com