Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Hari Merdeka Libatkan Gatotkaca untuk Melawan Corona

Kompas.com - 22/04/2020, 17:22 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seniman Hari Merdeka dan kelompok pegiat skateboard kembali terlibat dalam gerakan kolaborasi kemanusiaan bertajuk Leap of Faith yang diinisiasi apparel Shining Bright untuk melawan pandemi Covid-19.

Leap of Faith sendiri dirancang bertemakan skateboard, Hari Merdeka pun menerjemahkannya ke dalam ilustrasi Gatotkaca yang sedang melakukan lompatan ollie dengan papan skate menghadapi monster raksasa berbentuk virus.

 

Shinning Bright berkolaborasi dengan seniman Hari Merdeka dalam gerakan berbagi masker di tengah pandemi.DOKUMEN PRIBADI Shinning Bright berkolaborasi dengan seniman Hari Merdeka dalam gerakan berbagi masker di tengah pandemi.

Diego Shefa selaku perwakilan Shining Bright menjelaskan bahwa gerakan kolaborasi kemanusiaan tersebut dilakukan dengan cara menjual paket berisi kaus dengan ilustrasi Gatotkaca melawan virus corona karya Hari Merdeka, masker, dan koleksi stiker yang desainnya bisa dipilih sendiri.

Hasil keuntungan dari penjualan paket tersebut sepenuhnya akan didonasikan untuk memproduksi masker kain.

Baca juga: Ciputra Group Peduli Covid-19, Salurkan Bantuan Hingga ke Pekerja Seni

"Ini gerakan kedua, kolaborasi dengan anak muda, bentuknya jual baju, keuntungan penjualan baju 100 persen buat beli masker," ujar Diego saat berbincang dengan kompas.com, Rabu (22/4/2020).

Menurut vokalis band GHO$$ tersebut, setelah diproduksi, masker kain akan dibagikan secara gratis kepada masyarakat di berbagai daerah dan akan distribusikan melalui gerakan Kurir Kebaikan yang dimotori oleh dokter Tirta.

"Distribusi ke seluruh Indonesia, (berupa) masker kain yang bisa dicuci dan di dalamnya ada sponbound," ungkap Diego.

Sementara itu, pegiat olahraga skateboard Satria Vijie mengatakan, melalui gerakan ini dia ingin mendorong kepada banyak pihaknya untuk lebih aktif dan peduli terhadap penanganan Covid-19.

Baca juga: Berawal dari Bagi-bagi Masker Gratis, Kelompok Penjahit Difabel Ini Kebanjiran Pesanan

"Gue mencoba memberikan kesadaran kepada industri, komunitas dan pelaku skateboard, khususnya, untuk lebih peduli dalam menghadapi masalah pandemi," ungkapnya.

Diego mengatakan, proses penjualannya baju dalam gerakan tersebut akan dilakukan dengan sistem pre-order.

Masyarakat yang ingin membeli dapat melakukan pesenan secara online melalui situs resmi mulai 20 April 2020 sampai 13 Mei 2020.

"Trial pertama buka PO yang masuk 200 lebih, akhirnya kami bikin sistemnya agar lebih rapi manajemennya, akhirnya orang sekarang order lewat web juga bisa," kata Diego.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Ngaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kejamnya Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Upaya Chandrika Chika dkk Lolos dari Jerat Hukum, Ajukan Rehabilitasi Usai Ditangkap karena Narkoba

Megapolitan
Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Mochtar Mohamad Ajukan Diri Jadi Calon Wali Kota Bekasi ke PDIP

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika dkk Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal 'Numpang' KTP Jakarta

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, padahal "Numpang" KTP Jakarta

Megapolitan
Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Dekat Istana, Lima dari 11 RT di Tanah Tinggi Masuk Kawasan Kumuh yang Sangat Ekstrem

Megapolitan
Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com