Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tenaga Medis RS Wisma Atlet: Mayoritas Pasien Covid-19 Semangat untuk Sembuh

Kompas.com - 24/04/2020, 16:18 WIB
Dean Pahrevi,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus Covid-19 di Indonesia masih bertambah tiap harinya. Hingga Kamis (23/4/2020), pemerintah mengumumkan bahwa total sudah ada 7.775 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 960 pasien sembuh dan 647 pasien meninggal dunia.

Jumlah pasien yang sembuh perlahan melebihi jumlah pasien yang meninggal dunia.

Terkait hal itu, Defta, salah seorang perawat pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat (RSD) Covid-19 Wisma Atlet Jakarta mengatakan, selama bertugas, dirinya selalu melihat semangat tinggi dari para pasien untuk sembuh dari Covid-19.

Sehari-hari, Defta bertugas menangani pasien di ruang rawat inap.

Baca juga: Cerita Perawat Pasien Covid-19, Pakai Diapers, hingga Tak Makan dan Minum 10 Jam

Dia melihat, mayoritas pasien memiliki daya juang dan semangat yang besar untuk bisa sembuh.

"Kalau khusus pasien di ruang rawat inap saya itu mayoritas punya semangat tinggi untuk sembuh gitu. Mereka termotivasi sendiri untuk sembuh, selain kita yang memotivasi, mereka juga semangat termotivasi sendiri," kata Defta kepada Kompas.com, Jumat (24/4/2020).

Semangat untuk sembuh itu terlihat dari inisiatif pasien untuk olahraga secara teratur tiap harinya.

Defta menambahkan, 50 pasien yang ditanganinya seluruhnya tidak ada yang stres atau tertekan.

"Kalau di ruangan saya, tidak ada yang stres atau tertekan, semuanya semangat. Mereka saling menyemangati satu sama lain, saling bertukar pikiran," ujar Defta.

Baca juga: Cerita Penyintas Covid-19, Termotivasi Semangat Para Tenaga Medis...

Defta makin salut dengan semangat pasien yang bertekad untuk sembuh. Meski banyak di antara pasien yang sedih karena dikucilkan di lingkungan masyarakat, namun hal itu tidak membuat pasien patah semangat untuk sembuh.

"Mereka juga suka curhat dari WA (Whatsapp), dikucilkan di luar (masyarakat) katanya tapi di sini kita harus tetap semangat sembuh katanya," ujar Defta.

Sementara itu, Randi, perawat di RSD Covid-19 Wisma Atlet yang bertugas memberikan trauma healing kepada pasien mengatakan, mayoritas pasien yang jiwanya tertekan itu dipicu tekanan dari masyarakat.

Baca juga: Hampir 80 Persen Wilayah Depok Zona Merah Covid-19, Wali Kota Mohon Warga Patuh PSBB

Beberapa pasien juga stres karena terlalu lama berada di dalam kamar selama berminggu-minggu.

"Kalau ada yang butuh trauma healing biasanya kita suruh berkumpul biar sekalian. Pemicunya rata-rata tekanan dari luar seperti dikucilkan itu, ada juga yang stres kelamaan di kamar kan," ujar Randi.

"Kita berikan trauma healing kita ubah pola pikirnya dengan metode hipnotis. Setelah selesai mereka umumnya normal lagi kembali semangat untuk sembuh lagi," lanjut Randi.

Bagi Randi dan Defta, semangat pasien Covid-19 untuk bisa sembuh total menjadi pemicu semangat mereka untuk bekerja.

Melihat pasien yang bisa sembuh merupakan hal paling bahagia bagi Randi, Defta, dan tenaga medis lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com