Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iuran BPJS Naik, Pemkot Bekasi Tawarkan Layanan Kesehatan Masyarakat Gratis

Kompas.com - 15/05/2020, 12:17 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menaikkan iuran BPJS Kesehatan.

Namun, Pemerintah Kota Bekasi meminta warganya tidak khawatir.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyampaikan, Pemkot telah menjamin warga yang tidak mampu untuk ikut dalam layanan kesehatan masyarakat gratis.

Baca juga: Iuran Peserta Naik, Ini Solusi yang Ditawarkan BPJS Kesehatan

Layanan Kesehatan Masyarakat dahulu bernama Kartu Sehat. Ini salah satu program Pemkot Bekasi untuk mengayomi warganya yang tidak tercover program BPJS.

“Bekasi telah menjamin warganya yang tidak mampu ikut program BPJS, ada yang disebut layanan kesehatan masyarakat,” ujar Tri melalui pesan tertulis, Jumat (15/5/2020).

Tri mengatakan, dengan menggunakan layanan Kesehatan Masyarakat, warga bisa berobat gratis melalui puskesmas-puskesmas yang ada di Kota Bekasi.

Selain itu, warga juga bisa dirujuk ke RSUD Kota Bekasi untuk mendapatkan layanan kesehatan gratis.

“Jadi gratis, biaya pengobatannya dibiayai Pemkot menggunakan dana APBD. Masyarakat bisa dapatkan layanan khusus kelas 3,” kata Tri.

Ia mengatakan, masyarakat yang hendak menggunakan layanan Kesehatan Masyarakat bisa langsung datang ke Puskesmas untuk berobat dengan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK).

Jika mendapat rujukan dari Puskesmas untuk ke rumah sakit, warga tersebut bisa langsung melengkapi surat dari Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan Dinas Pendudukan Catatan dan Sipil.

Nantinya Dinas terkait tersebut yang mengobservasi apakah warga tersebut benar-benar layak mendapatkan layanan kesehatan masyarakat.

Baca juga: Iuran BPJS Kesehatan Naik, Peserta yang Keberatan Bisa Ajukan Turun Kelas Secara Online

Tri berharap dengan adanya program layanan Kesehatan Masyarakat milik Pemkot Bekasi itu bisa dimanfaatkan masyarakat yang membutuhkan.

"Tidak menyarankan, tetapi itu adalah pintu yang bisa dimanfaatkan agar Pemerintah hadir menjawab kebutuhan pelayanan kesehatan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com