Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD Minta Pemprov DKI Alihkan Anggaran Pembelian Lahan Rp 720 Miliar untuk Penanganan Covid-19

Kompas.com - 16/05/2020, 14:22 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menganggarkan dana untuk pembelian lahan sebesar Rp 720 miliar.

Anggaran ini masuk dalam program Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2020.

Berdasarkan dokumen yang diterima Kompas.com, belanja lahan tersebut adalah belanja lahan di Dinas Pertamanan dan Hutan Kota Pemprov DKI dengan program pengadaan Tanah untuk Ruang Terbuka Hijau (RTH) Hutan di Wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 374,059 miliar serta pengadaan tanah oleh Dinas Bina Marga DKI Jakarta sebesar Rp 346,482 miliar.

Baca juga: Ketua DPRD DKI Kaget Masih Ada Anggaran Belanja Lahan Rp 720 Miliar di Tengah Pandemi Covid-19

Meski telah dipangkas, Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta merasa kurang etis jika pengadaan lahan tetap dianggarkan.

Untuk itu, Komisi C meminta anggaran tersebut dinolkan dan dialokasi untuk penanganan Covid-19 sejak beberapa waktu lalu.

"Waktu itu kita pernah rapat sama Ketua DPRD dan Sekda di ruangan Sekda di Balai Kota. Kita sampaikan untuk pembelian lahan kita nolkan, tidak ada anggaran. Karena kita ingin fokus untuk penanganan covid-19 ini, ini harus segera berakhir. Ternyata masih dianggarkan," ucap Anggota Komisi C DPRD DKI Jupiter, saat dihubungi Sabtu (16/5/2020).

Baca juga: Redupkan Lampu Jalan, Pemprov DKI Hemat Anggaran Rp 675 Juta Per Bulan

Penganggaran tersebut diketahui oleh DPRD DKI saat rapat pembahasan kegiatan SKPD atau UKPD Provinsi DKI Jakarta pada Perubahan Anggaran Mendahului Perubahan APBD TA 2020, Jumat (15/5/2020) kemarin.

"Rapatnya tanggal 15 Mei kemarin. Ketahuan belum dinolkan. Makanya ketua DPRD juga meradang, kami dari DPRD inisiatif menghibahkan sebesar Rp 256 miliar untuk penanganan Covid-19," jelasnya.

Menurut Jupiter, anggaran ini tidak penting di tengah kondisi seperti sekarang ini karena cukup besar dan bisa dialokasikan untuk penanganan Covid-19.

Ia heran mengapa Kepala Dinas Pertamanan Hutan Kota serta Kepala Dinas Bina Marga masih belum menghapus anggaran ini.

"Kepala dinas malah mengajukan anggaran untuk pembelian tanah ruang terbuka hijau. Tapi kan sekarang ini ada kepentingan yg lebih besar dari pada pembelian tanah untuk RTH. Padahal masih banyak tanah yang dimiliki Dinas Pertamanan, karena hampir tiap tahun beli lahan, itu saja tidak dimaksimalkan," kata Jupiter.

DPRD DKI Jakarta pun bakal membahas kembali anggaran ini di Komisi C pada Selasa (19/5/2020) nanti.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com