Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar "Indonesia Terserah" Digaungkan, Ini Suara Hati Dokter di Tengah PSBB yang Melonggar...

Kompas.com - 19/05/2020, 10:48 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jagat media sosial dihebohkan dengan tagar "Indonesia Terserah" yang sempat trending pada Senin (18/5/2020).

Munculnya tagar tersebut diiringi dengan keluhan dan rasa kecewa dari warganet yang menilai pemerintah belum secara maksimal menanggulangi wabah Covid-19.

Video tenaga medis yang masih berseragam alat pelindung diri (APD) lengkap di dalam rumah sakit pun menjadi perbincangan karena mereka menuliskan kalimat terserah dalam video itu.

Tagar "Indonesia Terserah" populer dilontarkan sejumlah pihak lantaran warga kini seolah tak lagi peduli dengan upaya pembatasan untuk menekan penyebaran virus corona.

Baca juga: Indonesia Dipaksa Sambut New Normal saat Kematian akibat Covid-19 Diperkirakan 3 Kali Lipat Data Pemerintah

Pasar-pasar kembali ramai, jalanan kembali macet. Pemerintah mulai bersiap menghadapi kehidupan baru dengan menata perekonomian yang terpuruk.

Bagaimana kondisi Indonesia saat ini? Benarkah kita sudah melewati fase kritis penyebaran Covid-19? Atau kita hanya sekadar ingin abai?

Dokter spesialis penyakit dalam Dr Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD(K) angkat bicara.

Ia mengaku merasa bersyukur karena tagar tersebut dinilai merupakan respons kesadaran masyarakat atas bahayanya wabah Covid-19.

"Kami bersyukur kalau tagar itu ternyata membuat orang-orang terhentak dan kembali disiplin dan menerapkan protokol kesehatan," kata dokter Andi kepada Kompas.com, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Ramai Tagar Indonesia Terserah, Apakah Tenaga Medis Menyerah?

Menurut Andi, selama ini para dokter, perawat, serta petugas medis telah menyampaikan banyak imbauan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahayanya Covid-19.

Namun, rupanya upaya tersebut belum mampu membuahkan hasil yang maksimal.

"Mungkin karena ada yang menarik dan merasa merepresentasikan, jadi banyak orang yang bikin (tagar Indonesia Terserah)," imbuh dia.

Andi juga menilai bahwa tagar ini merupakan bentuk apresiasi dari petugas medis yang merasa sedikit lelah, tetapi tidak menyerah dan tetap memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat.

Baca juga: Kegamangan Tenaga Medis di Tengah Skenario The New Normal Indonesia...

"Mungkin ada rasa lelah sedikit dan rasa gemas. Di sela-sela tugas pelayanan praktik dibikinlah tagar tersebut oleh teman-teman. Setelah dibuat hashtag itu tetap kita lanjutkan edukasi dan pelayanan," kata dokter Andi.

Ia pun berpesan kepada masyarakat agar mengambil sisi positif dari kehadiran tagar tersebut, seperti tetap memakai masker dan melakukan physical distancing.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com