Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Mimpi dan Penyesalan Remaja Pembunuh Balita | PSBB Jakarta Diperpanjang hingga 4 Juni

Kompas.com - 20/05/2020, 04:48 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - NF (15), remaja yang membunuh tetangganya seorang balita saat bermain di rumah menyampaikan curahan hatinya kepada pemerhati anak, Kak Seto.

Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu berbicara kepada NF saat NF menjalani perawatan Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Bambu Apus, Cipayung.

Melalui Kak Seto, NF bercerita soal penyesalan hingga kisah kelamnya yang juga merupakan korban pemerkosaan.

Di usia mudanya kini, NF tengah hamil 3,5 bulan. Dia mengandung setelah diperkosa oleh kekasih dan dua orang pamannya.

Baca juga: Fakta Remaja Pembunuh Balita dalam Lemari, Jadi Korban Pelecehan Seksual hingga Hamil

Kisah pilu NF dan harapannya ke depan menjadi berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com pada Selasa (19/5/2020).

Selain kisah NF, artikel lain yang banyak dibaca terkait suara hati para dokter lewat tagar "Indonesia Terserah" hingga perpanjangan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta hingga 4 Juni 2020.

Berikut empat berita terpopuler di Megapolitan Kompas.com sepanjang kemarin:

1. Kisah remaja pembunuh balita dan impiannya yang tersisa

Kondisi psikologis NF (15), tersangka pembunuhan balita sekaligus korban pemerkosaan paman dan kekasihnya sendiri, sudah membaik.

Kondisinya membaik setelah dirawat di Balai Rehabilitasi Sosial Anak Handayani, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, sejak April 2020.

Bahkan, NF sudah mulai terbuka dan bercerita banyak soal kondisinya saat ini.

Hal tersebut terbukti ketika Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau yang akrab disapa Kak Seto datang menengok NF di Balai Rehabilitasi, Minggu (17/5/2020).

Baca juga: Bertemu Kak Seto, Remaja Korban Pemerkosaan Mengaku Menyesal Telah Bunuh Balita

Dari pertemuan mereka yang tidak berlangsung lama, NF banyak bercerita kepada Kak Seto.

Cerita itu mulai dari rasa penyesalan hingga keinginan dia untuk kembali mengenyam bangku pendidikan.

Kepada Kompas.com, Kak Seto menceritakan apa saja yang dia bahas saat bertemu NF.

Dalam pertemuannya, NF sempat bercerita kepada Kak Seto bahwa dia menyesal telah membunuh balita berinisial APA (5).

"Ya artinya sangat menyesali, bahkan dia (NF) menyatakan meminta maaf kepada keluarganya dan kepada masyarakat. Jadi artinya dia cukup merasa bahwa itu salah dan tidak bisa dibenarkan," ujar dia saat dihubungi, Senin (18/5/2020).

Baca juga: Pemerkosa Remaja Pembunuh Bocah di Sawah Besar adalah 2 Paman dan Kekasih

Kak Seto pun melihat ada penyebab utama NF melakukan pembunuhan tersebut. Faktor utamanya adalah dirinya merupakan korban pemerkosaan orang terdekat.

Kekecewaan dan ketidakstabilan emosi dalam dirinya membuat dia tidak terkontrol.

Alhasil, perbuatan di luar akal sehat pun bisa saja dilakukan, termasuk melakukan pembunuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com