Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrokan Dua Ormas di Bekasi, Berawal dari Tagihan Kopi yang Tak Dibayar

Kompas.com - 22/05/2020, 05:52 WIB
Kevin Rizky Pratama,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Terjadi bentrokan antara organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) dengan ormas Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) pada Kamis (21/5/2020) pukul 17.00 WIB.

Peristiwa tersebut terjadi di Jalan I Gusti Ngurahrai, Kranji, Bekasi Barat.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan, bentrokan tersebut diawali ketika ormas PP yang sedang memesan minuman di warung kopi di Bintara, Bekasi menolak untuk membayar ketika ditagih oleh Toto, sang pemilik warung kopi, pada Kamis dini hari.

Baca juga: Pemkot Bekasi Izinkan Shalat Id di Masjid di 38 Kelurahan, Epidemiolog: Siap-siap Jadi Klaster Baru Covid-19

"Setiap malam anggota Pemuda Pancasila yang selalu di pos selalu pesan enam gelas tapi tidak mau membayar," kata Yusri dalam keterangan tertulisnya, Kamis (21/5/2020).

Frustasi karena sedang mengalami kesulitan ekonomi di tengah pandemi Covid-19, Toto pun kemudian menagih bayaran kepada ormas PP.

Tak lama, Toto beradu mulut dengan salah satu anggota ormas PP, Iwan, yang berujung dengan tendangan yang dilayangkan Iwan kepada Toto.

Karena emosi, Toto lantas balas melawan dengan membanting tubuh Iwan yang mengakibatkan luka di bagian kepala.

Tak terima atas kejadian tersebut, tiga anggota ormas PP langsung mengeroyok Toto di tempat.

Baca juga: Geliat Kafe Prostitusi Anak di Gang Royal, Muncul Lagi meski Digerebek Berkali-kali

Dalam peristiwa tersebut, anggota ormas PP sempat melontarkan kalimat menantang kepada ormas PSHT.

Kejadian berakhir pukul 03.00 WIB, ketika Toto dengan ormas PP sepakat untuk berdamai dengan menandatangani surat perdamaian dan dokumentasi.

Ormas PSHT mendatangi PP

Usai kejadian tersebut, tepatnya pukul 15.00 WIB, anggota ormas PSHT kemudian mendatangi warung kopi Toto dengan maksud menerima tantangan ormas PP. Sempat terjadi konsentrasi massa dari ormas PSHT di lokasi.

Kapolres Metro Kota Bekasi, Kombes Pol Wijonarko mengatakan, Polsek Bekasi Kota berhasil datang ke lokasi untuk menindaklanjuti aksi tersebut.

Baca juga: Kesulitan Bubarkan Pasar Malam di Kalideres, Satpol PP Minta Camat Turun Tangan

"Sebagian mereka kita bawa ke Polsek untuk mediasi dan terjadi kesepakatan kembali antara kedua belah pihak, dalam hal ini unsur pimpinan ormas Pancasila dan PSHT," tuturnya.

Namun pada pukul 18.00 WIB, terjadi aksi lempar antara ormas PP dengan ormas PSHT di Jalan I Gusti Ngurahrai.

Meski tidak memakan korban jiwa namun atas aksi tersebut, empat buah unit kendaraan roda dua dilaporkan terbakar.

Saat ini Wijonarko mengatakan telah mengamankan pimpinan ormas. Sedangkan untuk situasi saat ini di lokasi, dilaporkan telah terkendali dan arus lalu lintas sudah berjalan lancar.

"Kita tindak lanjuti dan kita kumpulkan pimpinan kedua ormas. Jika ada sesutu yang menyalahi pindana kita tindak sesuai UU yang berlaku," jelas Wijonarko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri May Day Fiesta, Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Massa Buruh Nyalakan 'Flare' dan Kibarkan Bendera di Monas

Massa Buruh Nyalakan "Flare" dan Kibarkan Bendera di Monas

Megapolitan
Ribuan Buruh Ikut Aksi 'May Day', Jalanan Jadi 'Lautan' Oranye

Ribuan Buruh Ikut Aksi "May Day", Jalanan Jadi "Lautan" Oranye

Megapolitan
Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Bahas Diskriminasi di Dunia Kerja pada Hari Buruh, Aliansi Perempuan: Muka Jelek, Eh Tidak Diterima...

Megapolitan
Ribuan Polisi Amankan Aksi 'May Day', Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Ribuan Polisi Amankan Aksi "May Day", Kapolres: Tidak Bersenjata Api untuk Layani Buruh

Megapolitan
Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Korban Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan, Jasad Mengapung 2,5 Kilometer dari Titik Kejadian

Megapolitan
Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang, Lalin Sempat Tersendat

Megapolitan
Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com