Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

APBD Kota Bekasi 2020 Diperkirakan Anjlok 50 Persen

Kompas.com - 05/06/2020, 22:01 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, APBD Kota Bekasi 2020 diperkirakan anjlok hingga 50 persen akibat pandemi Covid-19.

APBD Kota Bekasi 2020 ditetapkan sekitar Rp 7 triliun.

“Ya separuh, APBD Rp 7 triliun separuh terkuras habis,” ujar Rahmat di Bekasi, Jumat (5/6/2020).

Baca juga: Masuk PSBB Proporsional, 16 RW di Kota Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19, Berikut Daftarnya

Ia mengatakan, sekitar Rp 3,5 triliun APBD Kota Bekasi itu digunakan untuk gaji pegawai, pelayanan kesehatan, penanganan Covid-19, dan biaya pendidikan.

Sehingga target program-program kerja Pemkot Bekasi belum bisa terpenuhi tahun ini.

“Kan tinggal biaya buat gaji sama kesehatan, pendidikan, selain itu program enggak ada. Itu dahsyatnya, APBN juga sama. DKI juga sama dari Rp 90 triliun tinggal Rp 40 triliun, kan luar biasa. Kalau kita enggak buka (kegiatan perekonomian) terus-terusan (pendapatan akan kurang banyak), makanya DKI udah mulai kan,” kata dia.

Untuk mendongkrak pendapatan daerah yang merosot, pada masa PSBB proporsional, Pihak Pemkot mulai membuka sejumlah aktivitas perekonomian.

Baca juga: Pemkot Bekasi Izinkan Warganya Gelar Resepsi Pernikahan

Misalnya, mal di Kota Bekasi secara bertahap mulai diperbolehkan beroperasi. Bahkan, tempat hiburan dan tempat pariwisata diperbolehkan beroperasi asal karyawannya telah jalani rapid test berkala.

“Makanya kalau dibuka (aktivitas perekonomian denganpenerapan protokol Covid-19), tadinya 4 orang jadi 2 orang bayar pajak. Parkirannya juga masuk bukan itu saja, terus kegiatan-kegiatan ekonomi mulai bangun,” ujar Rahmat.

Baca juga: Rumah Karaoke di Bekasi Boleh Beroperasi asal Karyawannya Rapid Test

Meski demikian, Rahmat mengklaim tak asal membuka aktivitas perekonomian tanpa evalusi kasus Covid-19.

Ia berjanji terus memantau perkembangan kasus Covid-19 di Kota Bekasi selama aktivitas ekonomi berjalan kembali.

“Bukan apa dan bagaimana, kan kita ini ingin kehidupan ekonomi kembali normal. Ya ada tenaga kerja yang bekerja terus, juga ada pendapatan yang tentunya untuk menopang pembangunan. Sehingga kita tidak terkungkung pada persoalan di mana kita menyelesaikan kasus-kasus baru (Covid-19) di Kota Bekasi,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com