Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Klaim Kasus Covid-19 Terus Menurun Selama Tiga Bulan

Kompas.com - 06/06/2020, 12:50 WIB
Cynthia Lova,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menjelaskan landasan Pemerintah Kota Bekasi mulai memperbolehkan sejumlah aktivitas ekonomi pada masa penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) proporsional di Kota Bekasi.

Aktivitas ekonomi yang mulai dibuka, yakni dari mal, tempat karaoke, spa, hingga bioskop.

Pria yang akrab disapa Pepen ini mengklaim, angka kasus positif Covid-19 di Kota Bekasi terus menurun selama tiga bulan.

Baca juga: Tempat Spa hingga Karaoke Diperbolehkan Beroperasi, Pemkot Bekasi Kejar Target PAD?

" Lho kan turun sudah, angka kesembuhannya sangat tinggi, yang meninggal sudah rendah. Bahkan dalam seminggu, dua minggu, sudah tidak ada (penambahan pasien positif Covid-19 meninggal dunia),” ujar Rahmat di Bekasi, Jumat (5/6/2020) sore.

Angka reproduksi penyebaran Covid-19 yang rendah pun menjadi alasan Pemkot Bekasi menerapkan adaptasi era kenormalan baru atau new normal.

Rahmat memperkirakan angka reproduksi penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi ada di angka 0,7 hingga 0,8.

“Reproduksi terhadap penyebaran juga rendah. Itu yang bisa menjadi landasan kita untuk adaptasi penyesuaian. Mungkin untuk saat ini kota Bekasi 0,8 atau 0,7 lah,” ucap Rahmat.

Baca juga: Rumah Karaoke di Bekasi Boleh Beroperasi asal Karyawannya Rapid Test

Ia berjanji Pemkot Bekasi akan mempertahankan angka reproduksi yang saat ini masih di bawah 1.

Salah satunya, dengan mulai memperketat pengawasan di 16 RW di 12 Kelurahan Kota Bekasi yang telah terdeteksi zona merah.

“Itu yang harus kita pertahankan terus (angka reproduksi). Memperketat pengawasan di RW supaya enggak melebar ke mana-mana, yang penting sudah teridentifikasi, kan ngelacaknya mundur ke belakang. Begitu ketemu yang positif, kita harus isolasi,” kata Rahmat.

“Kalaupun ada kasus baru muncul tidak masalah, ya bisa diisolasi mandiri atau bawa ke rumah sakit,” tutur dia.

Baca juga: Tempat Spa di Bekasi Boleh Beroperasi, Terapis Wajib Jalani Rapid Test

Sebelumnya, Kota Bekasi telah memperpanjang PSBB dari Jumat (5/6/2020) hingga Kamis (2/6/2020).

Kota Bekasi telah menerapkan PSBB proporsional atau adaptasi menuju new normal.

Adapun hingga Sabtu (6/6/2020), data resmi Pemkot Kota Bekasi menunjukkan 321 kasus positif Covid-19.

Dari data tersebut, ada 265 orang yang sembuh dari Covid-19 dan ada 23 orang pasien yang masih dirawat. Lalu, ada 33 pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Soal Dugaan Bus Pariwisata SMK Lingga Kencana Tidak Laik Jalan, Yayasan Harap Polisi Beri Info Seterang-terangnya

Megapolitan
Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Pemkot Depok Beri Santunan Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Pemprov DKI Jakarta Bangun RDF di Rorotan Cilincing, Tampung 2.500 Ton Sampah Per Hari

Megapolitan
Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Percaya Bus Laik Jalan, Yayasan SMK Lingga Kencana: Kalau Tak Yakin, Enggak Diberangkatkan

Megapolitan
Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Ketika Janji Heru Budi Beri Pekerjaan ke Jukir Minimarket Dianggap Mimpi di Siang Bolong...

Megapolitan
Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Suprayogi, Guru SMK Lingga Kencana yang Tewas dalam Kecelakaan Bus, Dikenal Perhatian dan Profesional

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Pihak Yayasan Merasa Kondisi Bus Layak

Megapolitan
Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com