Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

20 Pedagang Positif Covid-19 tapi Pasar Perumnas Klender Masih Buka, Wali Kota Geram

Kompas.com - 09/06/2020, 14:15 WIB
Dean Pahrevi,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Jakarta Timur M Anwar berencana merekomendasikan camat dan lurah untuk mengambil alih pengelolaan pasar di Jakarta Timur kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Hal itu disampaikannya berkaitan dengan Pasar Perumnas Klender yang belum kunjung ditutup. Padahal, di sana sudah ada 20 pedagang positif Covid-19.

"Saya sampaikan kalau memang terpaksa, saya akan lapor gubernur, kita camat, lurah jadi kepala pasar saja deh dan wali kota, kalau caranya begini, karena bahaya, masyarakat pasti tidak seluruhnya mengerti secara teknis penularan ini," kata Anwar dalam keterangannya, Selasa (9/6/2020).

Baca juga: Bertambah 15 Kasus, Total 20 Pedagang Pasar Perumnas Klender Positif Covid-19

Anwar mengaku sudah merekomendasikan Pasar Perumnas Klender agar ditutup sementara guna mencegah penyebaran Covid-19.

Namun hingga kini, pengelola pasar belum kunjung menutup pasar.

Anwar juga meminta kepala pasar agar memperketat protokol kesehatan di pasar.

"Pada saat kejadian, besoknya kita (rekomendasikan) tutup kita lakukan penyemprotan oleh damkar, hari ini mau kita semprot lagi ke sana. Kemarin juga saya sidak ke sana, agar kepala pasar peduli dengan pasarnya. Karena yang dekat dengan masyarakat, kepala pasar," ujar Anwar.

Baca juga: Pasar Perumnas Klender Belum Ditutup, Wali Kota Jaktim Akan Lapor Anies

Anwar mengimbau kepada masyarakat agar disiplin tetap menjalankan protokol kesehatan saat berkunjung ke pasar tradisional atau fasilitas umum lainnya, meski DKI Jakarta telah memasuki masa PSBB transisi.

"Tolong perhatikan protokol kesehatan ini. Bukan masalah wilayah bebas tapi wilayah transisi dari PSBB menjadi new normal, ada transisi. Jika transisi tidak dilaksanakan dengan baik, kemungkinan PSBB diketatkan lagi seperti dua bulan yang lalu," ujar Anwar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com