Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/06/2020, 20:22 WIB
Singgih Wiryono,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Menyambut kenormalan baru dalam bidang penerbangan, Bandara Soekarno-Hatta melengkapi fasilitas baru untuk mendukung new normal agar berjalan lancar.

Salah satunya adalah membekali petugas keamanan bandara atau aviation security (avsec) dengan smart helmet.

Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin mengatakan, fasilitas smart helmet tersebut diberikan untuk meminimalisir kontak fisik antara petugas dan pengunjung bandara.

Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Uji Coba Pemeriksaan Dokumen secara Digital lewat Aplikasi Travelation

"Saat ini satu fasilitas touchless terkait dengan aspek keamanan yang tengah diuji coba adalah penggunaan smart helmet oleh personal avsec di terimanl penumpang," ujar dia dalam keterangan tertulis diterima Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Awaluddin menjelaskan, Smart Helmet sendiri digunakan untuk melakukan pengawasan dengan fungsi mendeteksi suhu tubuh orang dan memiliki fitur mode pengenal wajah.

Tidak hanya itu, helm pintar itu bisa mengenal plat kendaraan, dan mengidentifikasi titik panas sehingga kapabilitas personel avsec diharapkan meningkat dan bisa menjaga jalannya beragam protokol kesehatan.

"Smart helmet ini sangat mendukung tugas avsec, terlebih di era new normal," kata Awaluddin.

Baca juga: Cerita Penumpang Ojol Bawa Helm Sendiri Saat PSBB Transisi

Seperti diketahui persyaratan perjalanan orang dalam negeri saat ini sudah dilonggarkan seperti tertuang dalam Surat Edaran Nomor 7 Tahun 2020 yang dikeluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.

Surat yang menggantikan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2020 tersebut hanya menyebut syarat orang yang bepergian dengan transportasi umum hanya butuh dua dokumen yakni KTP dan hasil tes PCR dengan hasil negatif atau rapid test hasil nonreaktif.

Atau bisa menggunakan surat keterangan sehat bebas gejala influenza apabila di daerahnya tidak memiliki fasilitas tes PCR atau rapid test.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com