Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Jam Mencekam bagi Bidan dan Perawat yang Disekap di Angkot, Diancam Diperkosa sampai Dibunuh

Kompas.com - 24/06/2020, 05:59 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - SR, seorang bidan salah satu rumah sakit swasta di bilangan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, masih ingat betul peristiwa mencekam yang melandanya, Minggu (21/6/2020) malam.

Kala itu, ia bersama rekannya perawat berinisial RP baru saja selesai bertugas di rumah sakit.

Dua perempuan itu naik angkot ke arah Citeureup sekitar pukul 21.30 WIB, di mana rupanya mereka satu angkot dengan sepasang pria perampok.

Mereka berdua disekap empat jam sebelum beberapa hartanya dirampas. Selama penyekapan, berkali-kali mereka diancam seperti sandera.

SR mengungkapkan, perjalanan mulanya datar-datar saja. Tidak ada yang aneh. Sepasang pria tak dikenal itu pun tak banyak bicara.

Baca juga: Kronologi Penyekapan Bidan dan Perawat di Angkot Tengah Malam, Ponsel dan Uang Dirampas

Dalam remang malam, SR memperhatikan perawakan mereka. Satu tinggi besar, satu tampak sudah menuju usia paruh baya. Wajah keduanya tak dikenali karena dibalut masker.

Insiden bermula ketika RP memberi aba-aba kepada sopir agar menepi ketika angkot melintasi jalan dekat rumah kosnya.

Tak dinyana, sopir tak mengindahkan aba-aba itu. Sejurus kemudian, tubuh SR dan RP langsung dipiting ke lantai mobil oleh dua pria itu.

Keduanya dalam posisi tengkurap, punggung mereka ditindih kaki para perampok, kemudian tubuh mereka ditutupi kain.

"Saya waktu di tengah jalan sudah seperti tidak sadarkan diri. Lemas banget tertutup begitu," kisah SR kepada Kompas.com, Selasa (23/6/2020).

"Saya tanya, 'Pak, kita di mana?'. Dia jawab, di Ciawi. Tapi pas sesekali saya lihat jendela, saya lihat ada plang RS Annisa, saya hafal ini di Cibinong," tambah SR.

Begitu keadaan mereka hingga lebih kurang 2 sampai 3 jam, hingga akhirnya para perampok itu mulai menggeledah tas mereka. Rupanya, para perampok itu mengincar kartu ATM SR dan RP untuk menyedot saldonya.

Baca juga: Disekap 4 Jam di Angkot oleh 2 Pria Tak Dikenal, Bidan dan Perawat Lapor Polisi

"Saya bilang lagi, 'Pak, saya besok dinas pagi'," ungkap SR.

"Makanya, jangan main-main!" hardik salah satu perampok, masih menginjak tubuh mereka.

"Kalau besok saya tidak kerja, nanti siapa yang bantu orang sakit?" kata SR.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com