Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangeran Akui PPDB 2020/2021 Banyak Kendala

Kompas.com - 26/06/2020, 23:24 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2020/2021 untuk tingkat SMP di Kota Tangerang digelar mulai Jumat (26/6/2020) ini.

Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah mengatakan, pelaksanaan PPDB yang dilaksanakan secara online masih memiliki banyak kendala.

Salah satu kendala adalah siswa yang berasal dari Madrasah Ibtidaiyah yang masih menggunakan sistem rapor manual sehingga menyulitkan PPDB yang kini berlangsung secara online.

"Akhirnya mereka harus bawa rapornya dan diinput manual di sistem," kata Arief dalam keterangan diterima Kompas.com, Jumat (26/6/2020).

Baca juga: Orangtua Siswa Teriak Bohong Saat Kadisdik DKI Jelaskan PPDB Jalur Zonasi

PPDB untuk tingkat SD, yang sudah selesai, juga sempat ada masalah terkait pemberkasan dokumen jalur pindah orangtua/wali murid yang dipalsukan orangtua calon murid.

"Dua orang itu (melakukan kecurangan), yang pertama katanya pindahan Jakarta tapi perusahaannya tidak bisa dihubungi, terus yang satu kerja di Airnav tapi yang bersangkutan tidak ada namanya (di Airnav)," kata Arief.

Arief mengatakan akan melakukan verifikasi data lebih teliti agar PPDB bisa berjalan sesuai dengan atran yang berlaku. Dia meminta masyarakat untuk tidak curang dalam mendaftarkan anak mereka.

Arief mengatakan saat ini tidak ada sanksi untuk temuan dokumen palsu tersebut. Pasalnya jika dikenakan sanksi berat, justru anak yang akan menjadi korban.

"Sanksi apa, nggak boleh sekolah? Kasihan anaknya, yang salah orangtuanya. Yang pasti dia enggak bisa diterima di sekolah tujuannya kalau memang bohong," kata dia.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Masyati Yulia menegaskan, proses pendaftaran PPDB secara online tingkat SMP di Kota Tangerang berlangsung 26-28 Juni 2020 untuk jalur zonasi.

"Jalur zonasi akan berlangsung selama tiga hari ke depan. Dan 2 Juli 2020 untuk jalur afirmasi dan perpindahan orang tua/wali, dan 6-7 Juli 2020 untuk jalur prestasi," ujar  dia.

Masyati mengimbau para orangtua murid yang sudah melakukan pendaftaran secara mandiri melalui aplikasi PPDB Mandiri berbasis web dan android untuk tidak lagi mendatangi sekolah.

"Karena mereka mendaftar secara bersamaan dan data yang masuk berdasarkan real time. Kalau sudah daftar secara mandiri, pasti sudah masuk datanya, tinggal ditunggu saja," kata Masyati.

Masyarakat bisa mengakses pusat informasi, pendaftaran dan pengolahan seleksi data peserta didik baru tahun pelajaran 2020/2021 di situs web https://ppdb.tangerangkota.go.id.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com