Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Berkali-kali Dibubarkan Satpol PP, Warga Tetap Berkerumun di Kawasan UPJ Bintaro

Kompas.com - 28/06/2020, 19:14 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satpol PP Tangerang Selatan akui kesulitan mencegah kerumunan warga yang kerap terjadi di kawasan Universitas Pembangunan Jaya (UPJ), Bintaro, Tangerang Selatan.

"Itu sudah berkali-kali itu dibubarkan, kami datangi, kami imbau jangan berkerumun. Tetap saja masih kumpul lagi," ujar Kepala Seksi Penyelidikan dan Penyidikan Satpol PP Kota Tangsel Muksin Al Fachry ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (28/6/2020).

Muksin menjelaskan, ketika petugas melakukan patroli dan memberi imbauan, warga yang berkerumun langsung membubarkan diri serta meninggalkan lokasi.

Baca juga: Warga Kembali Nongkrong di Tanah Merah Cipayung, Satpol PP Akui Kesulitan

Namun, masyarakat kerap kembali ke kawasan UPJ saat tidak ada pengawasan dari Satpol PP ataupun berkunjung lagi pada hari berikutnya.

"Jadi kucing-kucingan lah akhirnya masyarakat. Kami datangi pada bubar, ya jadi begitu fenomena masyarakat kita," ungkapnya.

Menurut Muksin, salah satu kendala yang menyulitkan petugas Satpol PP mencegah kerumunan di lokasi adalah jumlah personel yang terbatas.

Baca juga: Tanah Merah Jadi Tempat Nongkrong Warga, Satpol PP Depok Akan Tutup Akses

Sebab, Satpol PP tingkat Kota juga harus melakukan pengawasan pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di lokasi-lokasi lain.

"Personel terbatas, jadi agak susah buat mengawasinya, kan kita monitoring yang lain juga," ungkapnya.

Untuk itu, lanjut dia, pengawasan di lokasi kerumunan warga seperti kawasan UPJ memerlukan peran aktif dari tim trantib kecamatan setempat.

Sehingga, kerumunan warga yang berpotensi terjadinya penyebaran Covid-19 bisa dicegah.

"Mereka harus punya langkah juga, enggak cuma mengandalkan Satpol PP. Tetapi tetap kita upayakan untuk mengawasi," kata Muksin.

Untuk diketahui, Tangerang Selatan masih menerapkan PSBB untuk memutus rantai penularan Covid-19.

Kendati demikian, masa PSBB tersebut akan berakhir pada 28 Juni 2020. Belum diketahui apakah PSBB akan kembali diperpanjang.

Saat ini, Pemerintah Kota Tangerang tengah melakukan evaluasi dan akan mengumumkan status PSBB di wilayahnya pada Senin (29/6/2020) besok.

"Tunggu evaluasi, kan jam 24.00 berakhirnya, (kemudian) dibuatkan dulu (surat) Kepwalnya kalau akan ada perpanjangan. Besok insyaallah selesai," ujar Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie kepada Kompas.com, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com