Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Izinkan Sekolah Beroperasi 13 Juli, Akan Dievaluasi Tiap Dua Pekan

Kompas.com - 07/07/2020, 18:11 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Bekasi telah mengizinkan sekolah-sekolah untuk membuka kembali aktivitas pembelajaran tatap muka.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi juga yakin banyak sekolah di Bekasi telah siap kembali melakukan aktivitas belajar mengajar secara tatap muka pada tahun ajaran baru 2020/2021 yang dijadwalkan Senin (13/7/2020) depan.

Alasannya karena angka penularan Covid-19 di Kota Bekasi sudah di bawah angka satu.

“Kita persilakan (kembali beroperasi), nanti dua minggu sekali kita evaluasi. Saya berikan kesempatan sampai dengan tanggal 13 Kadisdik untuk menginformasikan (sosialisasi ke sekolah lainnya terkait protokol pencegahan). Mereka bisa jadikan role model Victory untuk mereka melihat kondisi yang ada di sini,” ujar Rahmat Effendi saat mengunjungi Sekolah Victory Kemang Pratama, Bekasi Timur, Selasa (7/7/2020).

Baca juga: Ada Wacana Belajar Jarak Jauh Jadi Permanen, Wali Kota Bekasi Tetap Buka Sekolah 13 Juli

Untuk memastikan sekolah-sekolah di Bekasi siap beroperasi, Rahmat pun mengunjungi beberapa sekolah. Baik itu sekolah swasta maupun sekolah negeri di Bekasi.

Salah satunya Sekolah Victory Plus Bekasi, Kemang Pratama, Bekasi Timur.

Rahmat mengatakan, sekolah Victory bisa dijadikan percontohan atau role model peraturan pencegahan Covid-19 sekolah lainnya.

Sebab sekolah Victory telah sesuai dengan aturan protokol pencegahan Covid-19 yang diatur Pemkot Bekasi.

Misalnya, saat hendak masuk sekolah tiap siswa atau karyawan sekolah harus cuci tangan terlebih dahulu. Mereka yang hendak masuk ke sekolah juga harus dicek suhu tubuhnya.

Di tembok-tembok lorong sekolah juga banyak pemberitahuan protokol pencegahan Covid-19 yang harus diterapkan siswa maupun karyawan sekolah.

Baca juga: Hingga 6 Juli, Ada 439 Kasus Positif Covid-19 di Kota Bekasi

Kemudian, di tangga sekolah juga disiapkan tanda atau marka agar murid atau karyawan sekolah menerapkan physical distancing.

Meja di ruang kelasnya juga disiapkan setengah kapasitas dari biasanya. Hanya 10 hingga 12 meja belajar yang disiapkan di dalam kelas.

Di setiap kelas juga disiapkan hand sanitizer yang diletakkan di tembok kelas. Sementara di meja siswa tersebut tampak pembatas antar satu meja untuk menghindari kontak fisik.

Waktu belajar juga dibagi dalam dua shift, yakni 07.50 hingga 11.00 WIB. Lalu, 12.50 hingga 16.00 WIB.

Sekolah Victory juga lakukan screening terhadap tempat tinggal guru dan siswanya. Bagi siswa maupun guru yang tinggal di zona merah maka tidak diizinkan terlebih dahulu ke sekolah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com