Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/07/2020, 16:48 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi memastikan kondisi hewan kurban di wilayahnya hingga saat ini dalam kondisi sehat.

Kepastian itu didapat dari hasil pemeriksaan ribuan hewan kurban di tempat penampungan sapi, kambing, maupun domba.

Kepala Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner drh Sari mengatakan, pemeriksaan dilakukan sejak 13 Juli hingga 30 Juli mendatang.

“Sudah jalan (pemeriksaan). Sampai hari ini kita belum menemukan indikasi penyakit yang berbahaya ya. Alhamdulillah yang kita periksa masih sehat-sehat,” ujar Sari saat dihubungi, Jumat (24/7/2020).

Baca juga: Pemeriksaan Hewan Kurban di Bekasi, Ditemukan Ternak yang Diare hingga Sakit Kulit

Ia mengatakan, ada 211 tim yang diterjunkan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban sebelum pemotongan.

Mereka memeriksa beberapa hal di antaranya, yakni Surat Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan sesuai syariat Islam (sehat, cukup umur, tidak cacat), pemberian vitamin (bila hewan lemah, kurang nafsu makan), pemberian obat (antistres, salep mata), pemberian SKKH baru, dan pemberian stiker pemeriksaan.

“Kita periksa di lapak penjualan layak untuk kurban apa tidak, sehat apa tidak. Cukup umur apa tidak. Kita yang memastikan kalau hewannya cukup umur dan layak buat kurban. Kita ada 6 tim yang diterjunkan. Satu hari satu tim bisa 5 hingga 6 titik. Sekarang sudah lebih dari 60 titik tempat penampungan kurban,” kata Sari.

Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Periksa 10.000 Hewan Kurban, 1 Cacat dan 6 Tidak Cukup Umur

Dia mengimbau untuk masyarakat yang mau membeli hewan kurban agar memerhatikan kondisi kesehatan hewan.

Hewan yang dipilih harus dalam kondisi sehat, tidak cacat, tidak kurus, dan berjenis kelamin jantan.

"Pemeriksaan ini penting dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat dari penyakit hewan yang dapat menular ke manusia," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com