JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa waktu belakangan, banyak informasi simpang siur seputar Covid-19 di tengah masyarakat. Banyak teori yang muncul yang membuat sejumlah warga kemudian enggan melaksanakan protokol kesehatan di tengah pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi saat ini.
Ahli epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan, hal itu bisa terjadi karena pemerintah tampaknya tak lagi fokus dengan penanganan Covid-19.
“Ada banyak informasi yang berseliweran, mungkin karena pemerintah dengan dibubarkannya Gugus Tugas maka kita tidak terlalu concern dengan Covid-19. Kita concern-nya lebih ke pemulihan ekonomi,” kata Miko, Jumat (24/7/2020).
Baca juga: Pakar Curiga Pelacakan Kasus Covid-19 di Jakarta Kurang Optimal
Menurut Miko, saat ini pemerintah lebih memfokuskan diri pada perbaikan perekonomian negara. Hal itu membuat sosialisasi dan edukasi tentang bagaimana bahaya Covid-19 mulai terputus sehingga ketika ada pemahaman-pemahan yang salah bermunculan, pemerintah lamban bereaksi.
“Nah kalau enggak diinformasi dengan benar, maka ini korbannya adalah rakyat. Nah sekarang menurut saya dengan Undang-undang Wabah tahun 1984 pemerintah harus bertanggung jawab terhadap wabah ini,” ucap Miko.
“Pemerintah harus memperkuat sosialisasi bahaya wabah ini. Kalau pemerintah mulai terlihat abai ya kita tuntut dengan UU tentang wabah tahun 1984,” tambah dia.
Jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta bertambah 279 orang pada hari ini. Dengan demikian secara akumulatif, pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini telah mencapai 18.230 orang.
Informasi penambahan pasien tersebut disampaikan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Fify Mulyani dalam keterangan tertulis. Fify menjelaskan, sebanyak 11.552 orang dari total keseluruhan pasien positif Covid-19 dinyatakan telah sembuh, sedangkan 768 orang meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien positif Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri masih lebih tinggi dibanding pasien dirawat di rumah sakit.
"Sampai dengan hari ini kami laporkan, 1.300 pasien masih menjalani perawatan di rumah sakit dan 4.610 orang melakukan isolasi mandiri (termasuk data Wisma Atlet)," ujar Fify, Jumat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.