Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhamad Lepas Jabatan Sekda demi Menggapai Posisi Wali Kota Tangsel

Kompas.com - 06/08/2020, 07:29 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah (Sekda) Tangerang Selatan (Tangsel), Muhamad, mundur dari jabatannya dan melepaskan statusnya sebagai aparatur sipil negara (ASN).

Pengunduran itu dilakukan Muhamad menyusul pencalonan dirinya sebagai bakal calon wali kota Tangsel pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tangsel 2020.

Muhamad akan berpasangan dengan kader Partai Gerindra, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo (Sara). Sara adalah keponakan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang juga Ketua Umum Gerindra.

Baca juga: Tak Lagi Jabat Sekda Tangsel dan Mundur sebagai ASN, Muhamad Akan Jadi Kader PDI-P

"Iya, saya mundur dari jabatan Sekda Tangsel per hari ini. Saya sudah buat surat pengunduran ke Wali Kota Tangsel untuk jabatan sekdanya," kata Muhamad saat ditemui di depan Gedung Balai Kota Tangsel, Rabu (5/8/2020).

Muhamad juga mengaku sudah mengajukan surat pengunduran dirinya sebagai ASN kepada Badan Kepegawaian Nasional (BKN).

"ASN-nya masih proses di BKN. Kalau Sekda kan sama Ibu Wali Kota, jadi saya sampaikan per hari ini mundur sebagai Sekda dengan alasan saya akan mengikuti proses Pemilihan Kepala Daerah Tangerang Selatan," ujar dia.

Jadi Kader PDI-P

Seiiring dengan mundurnya dia dari jabatannya sebagai Sekda Tangsel, Muhamad mengaku dia akan menjadi kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Muhamad menyatakan, dia sudah dipanggil Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto dan membahas status keanggotaannya di dalam partai itu.

"Saya kan memang sudah dipanggil sama Pak Hasto, Sekjen. Bahwa siap untuk menjadi kader partai ya, saya jawab siap makanya dipilih, diusung," kata dia.

Menurut Muhamad, keanggotaannya sebagai kader PDI-P akan segera diumumkan dalam waktu dekat bersamaan dengan pemberian surat keputusan (SK) rekomendasi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP).

Namun, dia enggan mengungkapkan waktu penyerahan SK rekomendasi dari PDI-P untuk dirinya dan pasangannya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo.

"Saya kan bukan politisi partai manapun sebelumnya. Jadi saya siap," ungkapnya.

"Sekarang belum punya (kartu anggota). Nanti itu, kalau sudah diumumkan baru nanti saya disematkan," sambungnya.

Muhamad kini berencana untuk langsung blusukan ke masyarakat Tangsel. Ia mengatakan, saat ini dia bisa lebih leluasa mencari dukungan dan mendongkrak popularitasnya karena tidak lagi terikat sebagai pejabat pemerintahan.

"Selama ini kan kami masih terbatas. Kalau sekarang mungkin masyarakat di mana pun saya bisa datang kalau diundang, atau saya datang langsung di manapun mereka berada. Ya lebih leluasa," ungkapnya.

Baca juga: Lepas Jabatan Sekda Tangsel, Muhamad Langsung Blusukan ke Masyarakat

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com