Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Meninggalnya Seorang Pria di Dekat Stasiun MRT Lebak Bulus

Kompas.com - 10/08/2020, 12:21 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang laki-laki berinisial P (73) ditemukan meninggal dunia di dekat Stasiun MRT Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta, Senin (10/8/2020) sekitar pukul 08.00 WIB.

Kapolsek Cilandak, Kompol Martson Marbun mengatakan, P awalnya meminta diantar berobat ke RSPAD Gatot Subroto kepada rekannya, Mardi.

Namun, niatnya berubah. Korban kemudian minta diantar jalan-jalan.

“Menurut keterangan saksi Mardi yang merupakan teman korban bahwa pada sekitar jam 06.00 WIB, pada saat berada di warung Terminal Pulogadung Jakarta Timur didatangi oleh korban dengan maksud minta kepada saksi untuk diantar berobat di RS Gatot Subroto, akan tetapi setelah di jalan korban minta diajak jalan-jalan,” kata Kompol Martson Marbun dalam keterangan tertulis, Senin (10/8/2020).

Baca juga: Dishub: Ganjil Genap Bukan untuk Pindah ke Angkutan Umum, tapi Kerja dari Rumah

P dan Mardi kemudian naik Transjakarta dari Pulo Gadung ke arah Lebak Bulus. Keduanya tiba di Lebak Bulus sekitar pukul 08.00 WIB.

“Setelah sampai Lebak Bulus sekitar jam 08.00 WIB dan turun dari Transjakarta, korban dan saksi naik angkot 106 (Lebak Bulus - Parung) dari Ps. Jumat,” lanjutnya.

Setelah sampai di depan Point Square, P mengeluh sakit dan di dalam angkot jatuh pingsan.

Angkot kemudian berhenti. Mardi dibantu dua orang lain lalu mengeluarkan P dari angkot.

"Setelah berhasil keluar korban jatuh tidak sadar diri,” ujar Martson.

Baca juga: Viral Video Warga Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Suspect di Kabupaten Bekasi, Ini Penjelasan Polisi

Mardi bersama saksi lain kemudian melaporkan peristiwa meninggalnya P ke pihak keamanan di sekitar dan dilanjutkan ke Polsek Cilandak.

Polisi kemudian membawa P ke Rumah Sakit Fatmawati.

“Tidak ditemukan tanda tanda bekas penganiaayaan pada tubuh korban dan menurut keterangan saksi Mardi bahwa korban mempunyai riwayat sakit jantung,” tambah Martson.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com