Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jejak Prajurit Parahyangan di Balik Nama Kawasan Karawaci di Kota Tangerang

Kompas.com - 21/08/2020, 18:50 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Tidak banyak orang yang tahu asal muasal nama karawaci untuk kawasan yang kini menjadi sebuah kecamatan di sebelah barat Sungai Cisadane yang membelah Kota Tangerang.

Burhanuddin dalam buku Melacak Asal Muasal Kampung di Kota Tangerang menulis, Kecamatan Karawaci dengan 16 kelurahan tersebut memiliki asal-usul nama yang sarat dengan perjuangan melawan penjajahan Belanda.

Menurut dia, Karawaci berasal dari dua kata, yaitu kurawa yang berarti prajurit atau tentara, dan kata ci atau cai yang berart air.

"Dahulu daerah Karawaci adalah pertahanan prajurit Parahyang dalam melawan kolonial Belanda. Jika Belanda benteng(-nya) berada di Benteng Makassar pada bagian timur, maka kaum pribumi membut benteng di bagian barat dengan pagar ending (gerendeng)," tulis Burhanuddin.

Baca juga: Fakta Tabrakan Maut di Karawaci, Pelaku Mabuk hingga Aniaya Istri Korban

Sejarah nama Karawaci sendiri tertulis di dalam kitab sejarah Sunda berjudul Tina Layang Parahiyang yang artinya catatan dari Parahyangan.

Burhanuddin menulis, keberadaan Karawaci erat kaitannya dengan terbentuknya kampung Teluk Naga di bagian utara pesisir Cisadane.

Sekitar tahun 1407, wilayah Tangerang masih dikuasai Kerajaan Parahyangan dengan kepala pemerintahan Sanghyang Anggalarang.

Saat itu tiba rombongan orang-orang Tionghoa di daerah itu. Mereka diberi tanah di bagian pesisir yang kini disebut dengan kampung Teluk Naga.

Tahun 1740, gelombang kedua pengungsian orang-orang etnis Tionghoa ke Tangerang kembali terjadi. Pengungsian itu terkait dengan pembantaian orang-orang Tionghoa di Batavia oleh Belanda.

Mereka yang selamat dari pembantaian tinggal di daerah Kali Pasir, hidup berdampingan dengan orang-orang Makassar yang dikirim untuk menjaga benteng Belanda di sisi barat sungai Cisadane.

Cisadane menjadi saksi bagaimana kokohnya lini pertahanan kurawa cai dalam mempertahankan wilayah Kerajaan Parahyangan sehingga Batavia tidak pernah melewati batas kekuasaannya, yaitu Sungai Cisadane.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Menelusuri Kampung Kumuh dan Kemiskinan Ekstrem Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Keluh Kesah Warga Rusun Muara Baru, Mulai dari Biaya Sewa Naik hingga Sulit Urus Akta Kelahiran

Megapolitan
Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Nasib Malang Anggota TNI di Cilangkap, Tewas Tersambar Petir saat Berteduh di Bawah Pohon

Megapolitan
Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Bursa Cagub DKI Jakarta Kian Ramai, Setelah Ridwan Kamil dan Syahroni, Kini Muncul Ahok hingga Basuki Hadimuljono

Megapolitan
NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

NIK Ratusan Warga di Kelurahan Pasar Manggis Dinonaktifkan karena Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Pendeta Gilbert Lumoindong Kembali Dilaporkan atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang Jakut

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 26 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Gardu Listrik di Halaman Rumah Kos Setiabudi Terbakar, Penghuni Sempat Panik

Megapolitan
Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Polisi Tangkap Dua Begal yang Bacok Anak SMP di Depok

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Prakiraan Cuaca Hari Ini: Jakarta Berawan, Bodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Megapolitan
Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Lima Anggota Polisi Ditangkap Saat Pesta Sabu di Depok, Empat di Antaranya Positif Narkoba

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

[POPULER JABODETABEK] Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel | Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com