Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Nilai Tak Perlu Pengawasan Protokol Kesehatan secara Masif

Kompas.com - 27/08/2020, 23:05 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan, pengawasan ketat protokol kesehatan Covid-19 terhadap masyarakat tak perlu dilakukan secara masif.

Sebab kini PSBB di Kota Bekasi sudah dilonggarkan.

Menurut dia, pengawasan protokol kesehatan tak perlu dilakukan masif layaknya PSBB pertama kali.

“Gini, kan mengajak mendorong, mensosialisasikan tidak harus masif seperti PSBB. Nah kan sudah jelas adaptasi kebiasaan baru masyarakat produktif aman Covid-19 (PSBB transisi),” ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (27/8/2020).

Baca juga: Kini Pemkot Bekasi Sarankan Masyarakat Keluar Rumah Gunakan Tiga Lapis Masker

Rahmat mengatakan, pada pelonggaran PSBB, Pemkot Bekasi menguatkan perekonomian di wilayahnya.

Sebagai informasi, Kota Bekasi telah lebih dahulu membuka tempat hiburan dan rekreasi untuk menggenjot pendapatan daerahnya.

“Kalau Presiden bilang rem pada penanganan Covid-19 dan gas pada ekonominya. Kita selalu apa yang kita lakukan korelasi dengan Pemerintah Pusat. Kita gas, tancap ekonominya. Kan tidak mungkin ekonomi kita tutup,” ucap dia.

Ia mengakui, Pemkot Bekasi tak bisa mengawasi seluruh warga untuk mentaati aturan protokol kesehatan.

Baca juga: Pemkot Bekasi: Pasien Covid-19 Dibebaskan dari Biaya Perawatan

Sebab daerah Kota Bekasi beririsan dengan DKI Jakarta, Bogor, dan Kabupaten Bekasi.

Oleh karena itu, ia meminta masyarakat untuk sadar mentaati aturan protokol kesehatan.

“Ekonominya harus jalan, harus kenceng. Tetapi Covid-19-nya kita kendalikan. Kendalanya banyak lah, kepatuhan masyarakat tadi,” ucapnya.

“Kalau masyarakatnya udah ini semua kita tidak mungkin nginjak rem. Jalan sudah, bagaimana kita nginjak rem, kita ajak. Denda atau sanksi ayo kita lakukan, tetapi pada akhirnya persuasif,” tambah dia.

Data terakhir Pemkot Bekasi, total 877 kasus positif Covid-19. Sebanyak 791 orang di antaranya sembuh, 48 pasien meninggal, dan 38 orang masih dirawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com