Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2020, 20:00 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC) Bambang Heri Mulyono mengatakan normaliasi Kali Bekasi akan mulai dikerjakan pada akhir tahun 2020 ini.

Desain normalisasi Kali Bekasi telah rampung dikerjakan. Adapun selama ini rencana normalisasi Kali Bekasi selalu mentok pada kendala pembebasan lahan di bantaran sungai.

"Normalisasi Kali Bekasi kalau desainnya sudah siap. Akhir tahun ini akan dimulai pengerjaannya,” ujar Bambang kepada wartawan, Jumat (4/9/2020).

Bambang mengatakan, normalisasi Kali Bekasi akan dilakukan sepanjang 11 kilometer dari titik pertemuan Cikeas Cileungsi sampai ke Bendung Bekasi.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Bupati Bekasi Tiru Bogor dan Depok yang Terapkan Jam Malam

Namun, untuk tahap pertama, pihak BWSCC akan mengerjakan 6 kilometer Kali Bekasi terlebih dahulu.

Sementara, sisanya 5 kilometer lahan Kali Bekasi itu akan dikerjakan di tahap kedua.

“Ya, itu ruasnya (total panjangnya 11 kilometer) ya, tetapi lahannya yang sudah siap (pembebasan lahan) baru 6 kilometer saja. Ya ada spot-spot (lahan Kali Bekasi) yang tidak nyambung,” kata dia.

Bambang mengatakan, normalisasi Kali Bekasi tahap pertama itu dianggarkan Rp 600 miliar dari Kementerian PUPR (Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat).

“Untuk tahap pertama dianggarkan Rp 600 miliar dari Kementerian PUPR. Nantinya desainnya akan dikerjakan dengan pondasi bore pile dan parapet,” tanbah dia.

Menurut dia, normalisasi itu diperkirakan akan rampung selama tiga tahun atau 36 bulan.

Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mendukung rencana normalisasi Kali Bekasi yang akan dilanjutkan kembali. Pasalnya normalisasi Kali Bekasi sempat tertunda karena pembebasan lahan permukiman yang tinggal di bantaran sungai.

Baca juga: UPDATE: 15 RW di Kota Bekasi Masuk Zona Merah Covid-19

Ia mengatakan, akan memetakan lima kilometer lahan Kali Bekasi yang hendak dinormalisasi pada tahap kedua.

“Saya baru tahu kalau ini sudah final (desainnya), nanti kita mapping kembali yang mana daerah yang masuk dalam garis sempadan sungai. Nanti kita amankan juga yang milik Pemerintah (lahan),” ucap Tri.

Setelah dipetakan, pihak Pemkot ini akan menganggarkan pembebasan lahan bagi rumah di kawasan bantaran sungai.

“Kalau sudah di-mapping baru kita anggarkan ada berapa anggaran yang harus disiapkan untuk pembebasan lahan,” ucap Tri.

Tri berharap setelah Kali Bekasi ini dinormalisasi, permukiman di wilayahnya itu tidak lagi banjir.

Sebagai informasi, Kali Bekasi terus mengalami indikasi pendangkalan sekaligus penyempitan sungai setelah terakhir kali dikeruk dekade 1970.

Pada banjir tahun baru 2020 lalu, kapasitas Kali Bekasi tak sanggup menampung tingginya curah hujan lokal dan kiriman air dari wilayah hulu.

Pos pemantau Bendung Bekasi mencatat, debit air yang masuk ke kali Bekasi kala itu melonjak hampir 30 kali lipat dari skala normal, berimbas pada tenggelamnya sekitar 70 persen wilayah Kota Bekasi, terluas se-Jabodetabek.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

Megapolitan
Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Demi Hapus Rasa Sepi, Sudarman Jadi Marbut Masjid di Usia Senja

Megapolitan
'Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...'

"Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian..."

Megapolitan
Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Ada 8 Kasus DBD di RSUD Tamansari, 6 Pasien di Antaranya Anak-anak

Megapolitan
Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Pengedar Titipkan Narkoba ke Tahanan yang Lagi Sidang di PN Depok

Megapolitan
Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Bandar Tembakau Sintetis di Pesanggrahan Terbongkar, Berpindah-pindah Sebelum Akhirnya Pengguna Ditangkap

Megapolitan
Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Berkas Perkara Pembunuh 4 Anak Kandung di Jagakarsa Dilimpahkan ke Kejaksaan, tetapi Belum Lengkap

Megapolitan
Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Angkot Listrik Bakal Mengaspal di Kota Bogor, Dishub Bakal Seleksi Calon Sopir

Megapolitan
Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep 'Green Ramadhan' demi Lestarikan Lingkungan

Dinas LH DKI Imbau Warga Terapkan Konsep "Green Ramadhan" demi Lestarikan Lingkungan

Megapolitan
Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Tarif Tol Jakarta-Cirebon untuk Mudik Lebaran 2024

Megapolitan
Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Brankas Beserta Isinya Dirampok, Warga Ciracas Kehilangan BPKB hingga Logam Mulia

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Rusak, Pengamat: Merusak Budaya Berjalan Kaki

Megapolitan
JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

JPO Depan Kampus Trisakti Sempat Bolong, Pengamat: Mengabaikan Prinsip Memanusiakan Pejalan Kaki

Megapolitan
Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Megapolitan
Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Jadwal Mundur, Uji Coba Lima Angkot Listrik di Bogor Dimulai Awal April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com