Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PSBB Tangsel Diperpanjang 2 Pekan karena Kasus Positif Covid-19 Meningkat

Kompas.com - 07/09/2020, 21:09 WIB
Tria Sutrisna,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) menyatakan, peningkatan jumlah kasus Covid-19 menjadi alasan perpanjangan masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, perpanjangan PSBB selama dua pekan ke depan, terhitung mulai Senin (7/9/2020) ini sesuai keputusan Gubernur Wahidin Halim.

Keputusan itu juga diambil karena angka kasus Covid-19 di wilayah Tangsel cenderung meningkat selama PSBB yang berakhir Minggu kemarin.

"PSBB kami perpanjangan lagi sesuai keputusan Gubernur. Tetapi penambahan angka kasus Covid-19 memang cukup lumayan, saya belum dapat angka pastinya," kata Benyamin, Senin.

Baca juga: Pemkot Tangsel Belum Akan Terapkan Jam Malam meski Kasus Covid-19 Bertambah

Kendati demikian, wilayah Tangsel masih menjadi kategori zona oranye di Provinsi Banten dengan risiko sedang.

Dia berharap agar perpanjangan PSBB tersebut dapat menekan angka kasus Covid-19 yang kini meningkat.

"Jadi yang masih kami mintakan itu prioritaskan 3M, (yaitu) menjaga jarak, menggunakan masker, mencuci tangan," kata dia.

Benyamin mengatakan, sampai saat ini angka kepatuhan masyarakat Tangsel terhadap protokol kesehatan baru 86 persen. Belum mencapai angka ideal yang ditargetkan sebesar 90 persen.

Sementara angka reproduksi efektif (Rt) di wilayah Tangsel masih di bawah 1, yakni sebesar 0,26.

Gubernur Banten Wahidin Halim sudah memutuskan untuk memperpanjang penerapan PSBB di Tangerang Raya hingga dua minggu ke depan.

Wahidin mengatakan, PSBB diperpanjang karena dua wilayah yakni di Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang kembali masuk zona merah penyebaran virus corona. Sementara Kota Tangerang Selatan meningkat kasusnya dan kini masuk zona oranye atau risiko penyebaran  sedang.

Alasan lain perpanjang PSBB adalah penurunan disiplin masyarakat terhadap wabah Covid-19.

"Mobilitas masyarakat juga sudah tidak terkendali, serta belum optimalnya pelaksanaan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten dr Ati Pramudji Hastuti dari keterangan resminya, Minggu.

Total kasus positif Covid-19 di Kota Tangsel hingga Minggu kemarin sudah mencapai 822 kasus. Dari jumlah tersebut, 668 pasien dinyatakan sembuh. Angka kesembuhan tidak bertambah dari data terakhir pada Sabtu lalu.

Angka kematian akibat Covid-19 di wilayah Tangsel juga tidak bertambah, tetap 49 orang.

Saat ini, terdapat 105 pasien positif Covid-19 yang masih dirawat atau isolasi mandiri.

Kelurahan Cipayung, Kecamatan Ciputat, menjadi satu-satunya wilayah di Tangsel yang sampai saat ini bebas dari kasus positif Covid-19.

Di sisi lain, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang menjadi wilayah dengan kasus positif tertinggi di Tangsel, yakni 61 kasus positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com