Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Merawat Ibunya yang Positif Covid-19 Selama Sebulan di Rumah

Kompas.com - 08/09/2020, 09:18 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Disa Edralyn, salah satu dokter dan penyintas Covid-19 tak pernah menyangka ibunya yang berprofesi sebagai dokter gigi harus menjalani isolasi mandiri karena terinfeksi Covid-19.

Ketika dihubungi Kompas.com pada Senin (7/9/2020) kemarin, Disa menceritakan pengalamannya merawat sang ibu di rumah.

Disa menjelaskan, ibunya dinyatakan positif Covid-19 pada Maret 2020, saat belum banyak orang yang terpapar.

Dia tidak mengetahui di mana sang ibu terpapar virus Corona. Namun dia menduga ibunya terinfeksi Covid-19 saat bertugas di Puskesmas.

Baca juga: Positivity Rate Jakarta Mengkhawatirkan, Epidemiolog Nilai Harus Segera Perketat PSBB

Dia bercerita bagaimana sulitnya mengakses tes PCR saat itu. Pada awal pandemi Covid-19, tes PCR masih terbatas.

Ketika sang ibu dinyatakan positif Covid-19, permasalahan selanjutnya menentukan di mana sang ibu akan dirawat.

Disa adalah dokter, sudah pasti tahu bagaimana merawat pasien Covid-19. Namun, dia terlebih dulu mempertimbangkan segala risiko jika merawat sang ibu di rumah.

Akhirnya, dia berkonsultasi dengan rekannya yang berprofesi sebagai dokter spesialis paru-paru.

"Jangan ditanya galaunya seperti apa (saat tahu sang Ibu positif Covid-19), hancur. Yang ada di pikiran enggak mau bawa ke rumah sakit, mau rawat sendiri, bagaimana menguatkan keluarga, dan menguatkan diri sendiri," kata Disa.

"Jadilah langsung diskusi satu keluarga besar. Menimbang gejala masih cukup ringan, aku konsultasi ke dokter paru di tempat kerja dan memutuskan isolasi mandiri di rumah," lanjutnya.

Baca juga: Anies: Kondisi Jakarta Mengkhawatirkan karena Penularan Covid-19 Tinggi

Pertimbangan lainnya untuk melakukan isolasi mandiri adalah kondisi emosional sang ibu.

Pasalnya saat itu, cukup banyak laporan pasien meninggal akibat Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

"Kita memikirkan emosional beliau juga karena gejalanya ringan, daripada sendiri di sana (di rumah sakit) karena waktu itu stigma yang beredar adalah kalau masuk rumah sakit, kalau enggak sembuh ya meninggal," ujar Disa.

Tidak berinteraksi

Isolasi mandiri bagi pasien Covid-19 tak semudah yang dibayangkan. Seluruh anggota keluarga Disa tidak boleh berinteraksi dengan sang ibu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com