Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Ingatkan Jam Malam Juga Berlaku buat Timses Kandidat Pilkada Depok

Kompas.com - 18/09/2020, 11:14 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok Mohammad Idris mengingatkan para tim sukses pemenangan kandidat di Pilkada Depok 2020 agar mematuhi kebijakan pembatasan aktivitas warga dan usaha (PAW dan PAU) yang dianggap serupa jam malam.

"Khususnya kami ingatkan, seluruh timses (tim sukses) Pilkada ini tidak ada pelanggaran-pelanggaran PAU dan PAW, khususnya aktivitas yang mengundang kerumunan orang," kata Idris kepada wartawan pada Jumat (18/9/2020).

Sebelumnya, Idris juga telah menegaskan hal ini ketika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berkunjung ke Depok pada Selasa (15/9/2020) lalu.

Ia berjanji tak akan pandang bulu terhadap pihak yang melanggar ketentuan jam malam.

Baca juga: Sempat Hampir Habis, Stok Peti Mati Korban Covid-19 di Depok Sudah Ditambah

"Pembatasan sampai jam 21.00 termasuk kegiatan kumpul-kumpul para timses," kata dia saat itu.

"Timses atau siapa pun tokoh politik yang kumpul lebih dari jam 21.00 akan kita tindak," ungkap Idris.

Ia menambahkan, pihaknya telah mengevaluasi kebijakan ini dan menyetujui adanya pelonggaran jam malam.

Hal ini berdasarkan hasil evaluasi selama 2 pekan pelaksanaan jam malam serta koordinasi dengan pemerintah daerah sekitar, khususnya Bogor.

Secara resminya, pelonggaran ini akan diatur lebih lanjut melalui peraturan wali kota yang saat ini masih dirumuskan.

"PAW dan PAU ini kami batasi sampai jam 20.00 setelah evaluasi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah sekitar kita. (Batas) jam 20.00 malam untuk yang (layanan) langsung, yang takeaway jam 21.00," kata Idris.

Baca juga: UPDATE Grafik Covid-19 17 September: 65 Kasus Positif Baru di Depok

"Aktivitas warga, kerumunan-kerumunan dan sebagainya, kami batasi sampai jam 21.00," imbuhnya.

Kota Depok hingga kini masih berstatus zona merah, sekaligus wilayah dengan total laporan kasus positif Covid-19 tertinggi di Jawa Barat dan wilayah Bodetabek, berdasarkan laman resmi masing-masing pemerintah kota/kabupaten.

Hingga data diperbarui semalam, Kamis (17/9/2020), total ada 3.107 kasus positif Covid-19 yang sudah dilaporkan Pemerintah Kota Depok. Sebanyak 2.132 di antaranya dinyatakan pulih, sedangkan 110 lainnya meninggal dunia.

Lonjakan pesat kasus aktif Covid-19 di Depok terjadi sejak awal Agustus 2020. Hingga kini, ada 865 pasien positif Covid-19 yang sedang ditangani di Depok, berdasarkan laporan Pemerintah Kota Depok.

Hal ini membuat Kota Depok kini menghadapi isu keterisian rumah sakit rujukan Covid-19 yang semakin mendekati penuh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com