Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

99 Petugas Sekuriti Dilibatkan sebagai Pengawas Protokol Kesehatan di Jakarta Barat

Kompas.com - 02/10/2020, 12:48 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya melibatkan petugas sekuriti sebagai pengawas protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di Jakarta Barat.

Petugas sekuriti dilantik secara simbolis dengan pemberian bet pengawas protokol kesehatan pada kegiatan launching apartemen bebas dari Covid-19, Kamis (1/10/2020)

Dalam kegiatan tersebut, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyampaikan bahwa hal ini merupakan salah satu upaya peningkatan kesadaran masyarakat berbasis komunitas di Jakarta Barat.

“Jadi begini, kami sudah berikan bet pengawas protokol kesehatan di setiap kawasan. Di kawasan ini, kami beri ke satpam yang tugasnya beri imbauan, edukasi, juga sosialisasikan protokol kesehatan khususnya mematuhi 3M ini“ ujar Nana dalam pernyataan tertulis resmi, Kamis (1/10/2020).

Baca juga: Sembuh dari Covid-19, Ini Tips dari Wali Kota Jakbar untuk Pasien Positif

Nana menuturkan bahwa peningkatan kesadaran berbasis komunitas dilakukan sebab kasus positif di Jakarta masih tinggi.

Padahal, sudah banyak upaya yang dilakukan oleh TNI, Pemda, dan Kepolisian dalam rangka pencegahan dan penegakan protokol kesehatan.

Di samping itu, tim medis juga sudah maksimal dalam mengupayakan testing, tracing, dan treatment.

Terdapat 99 orang petugas sekuriti yang dilibatkan menjadi petugas prokes berbasis komunitas. Tugasnya adalah mengingatkan dan menegur apabila ada pelanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Kepada Kompas.com, Paur Dokumen dan Liputan Humas Polres Metro Jakarta Barat Azhari menyatakan melalui pesan tertulis, bahwa sudah dari jauh hari para petugas sekuriti telah diedukasi mengenai protokol kesehatan.

Baca juga: Satgas Penegakan Covid-19 Jakarta Barat Akan Sasar Perusahaan yang Langgar PSBB

Sebagai upaya lainnya, Kapolda Metro Jaya dan Pangdam Jaya menetapkan Apartemen Mediterania 2 sebagai Apartemen Bebas Covid-19.

Apartemen tersebut dinilai sudah menyediakan fasilitas, peralatan protokol kesehatan, serta pengawas protokol kesehatan dengan baik.

“Berikutnya kami akan perintahkan seluruh Kapolres untuk koordinasi dengan pengelola bersama forkompimda untuk laksanakan hal yang sama launching apartemen bebas Covid-19” tandas Nana.

Apartemen Mediterania 2 ini merupakan Apartemen Covid-19 percontohan dan pertama kali diadakan, sehingga diharapkan apartemen lain dapat mencontohnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com