Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Gabungan Evakuasi Ular Kobra Berukuran 2 Meter di Depok

Kompas.com - 05/10/2020, 20:24 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Memasuki peralihan menuju musim hujan, keberadaan ular-ular liar mulai kembali bermunculan di sejumlah daerah.

Salah satunya, yakni kemunculan ular kobra jawa di lingkungan permukiman penduduk di bilangan Kalibaru, Cilodong, Depok, Jawa Barat.

Senin (5/10/2020), petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan beserta Tagana (Taruna Siaga Bencana) Kota Depok mengevakuasi tiga ekor ular kobra jawa sekaligus.

Anggota Tagana Kota Depok, Hendra berujar, evakuasi ini diawali oleh laporan warga di sekitar lokasi yang mengaku acapkali melihat ular di dekat semak-semak yang diselingi pohon bambu.

Baca juga: Dua Ular Kobra Masuk Rumah, Warga Pangkalan Jati Panik dan Panggil Damkar

"Sebelum-sebelumnya warga situ memang sudah sering melihat. Ada aparat juga sudah sembilan kali dia pernah matiin ular, tapi beda tempat, walau masih daerah situ," ujar Hendra ketika dihubungi pada Senin sore.

"Yang menjadi petunjuk ular ada di seputaran situ adalah kulitnya. Induknya ganti kulit, meninggalkan kulitnya di situ," lanjutnya.

Hendra menuturkan, tanah di lokasj semak-semak cukup basah sehingga ditengarai menjadi lokasi yang disukai ular untuk bersarang dan bertelur.

Saat petugas gabungan menggali tanah itu, mereka menemukan dua anak kobra jawa.

"Saat kami korek-korek dengan tim damkar, ketemu tuh anaknya dua. Cuma anaknya sepertinya mati karena kami menggunakan pacul. Seperti lemas begitu lalu kami masukkan ke stoples," jelas Hendra.

Baca juga: Sebelum Melingkar di Atas Tubuh Nenek, Ular Kobra Sempat Terlihat di Selokan

"Dikorek lagi sama tim damkar, kelihatan ular gedenya. Jadi total ada tiga ekor. Anaknya dua dengan ukuran sekitar 30 cm, dan emaknya satu ekor berukuran sekitar 2 meter," tambahnya.

Ia mengimbau agar warga yang menemukan ular di sekitar tempat tinggalnya dapat melapor ke petugas pemadam kebakaran atau Tagana Kota Depok, agar petugas dapat segera mengevakuasi ular itu.

Pasalnya, beberapa spesies ular memang menuntut kepiawaian lebih untuk ditangani karena berbahaya bagi keselamatan.

"Kalau kemungkinan masih ada, pasti, karena warga sekitar situ juga sering melihat ada ular berkeliaran," ujar Hendra.

"Cuma kan bingung juga (warga) menanganinya, mungkin kalau ular sanca cepat, kalau kobra kan beda, apalagi kobra kampung, itu kan lebih bahaya semprotannya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com