Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/10/2020, 11:30 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gabungan Pengelola Bioskop Seluruh Indonesia (GPBSI) menyayangkan adanya pengurangan kapasitas penonton bioskop pada masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi.

Pengurangan kapasitas penonton dari 50 persen ke 25 persen dinilai akan menimbulkan masalah bagi industri bioskop dan film.

“Boleh buka bioskop, tapi dikorting lagi dari 50 ke 25 persen. Itu jadi problem,” kata Ketua GPBSI Djonny Syafruddin saat dihubungi, Senin (12/10/2020) pagi.

Baca juga: Bioskop Belum Buka Hari Ini meski Dapat Relaksasi Beroperasi Saat PSBB Transisi Jilid 2

Menurut dia, stok film nasional yang belum dan bisa diputar berjumlah 100 judul. Namun, di antaranya sudah ada yang sudah dijual ke Netflix untuk diputar di digital platform.

“Pertanyaannya dia (produser) mau enggak kasih (film) dengan kapasitas (penonton) 25 persen? Itu kan hak mereka,” ujar Djonny.

Menurut dia, pihak bioskop dan film sudah bersepakat untuk memutar film jika kapasitas penonton mencapai 50 persen.

Namun, stakeholder industri film agaknya akan berpikir dua kali memberikan film untuk diputar di bioskop jika kapasitas penonton hanya sebesar 25 pesen saja lantaran akan berimbas kepada pemasukan.

Baca juga: Kapasitas Bioskop Hanya 25 Persen pada PSBB Transisi, Ini Respons Pengusaha

“Kita misalnya mau buka? Filmnya mau apa? Bioskop dan film itu mata rantai yang enggak bisa dipisahkan,” ujarnya.

Djonny menyebutkan, seharusnya Pemprov DKI Jakarta bisa berkomunikasi lebih dulu berkait pengurangan kapasitas penonton. Pihak pengelola bioskop dan film ingin mengetahui alasan mengapa kapasitas berkurang.

“Berubah dasarnya apa? Undang dong kami. Kalau sudah keputusannya, mau diapakan lagi. Azas kami patuh pada pemerintah. Tapi ya kami diperhatikan juga lah,” kata Djonny.

Ia menyatakan, pihak bioskop mengutamakan protokol kesehatan yang ketat jika bioskop dibuka. Menurut Djonny, kesehatan karyawan maupun penonton adalah yang utama dibandingkan penghasilan yang didapatkan.

Sebelumnya, bioskop dipastikan belum dibuka di hari ini meskipun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah mengizinkan beroperasi pada masa PSBB transisi.

Baca juga: Produser Film Ingin Batasan Penonton Bioskop 70 Persen, Bukan 25 Persen

Pihak pengelola bioskop mengaku masih harus berkonsolidasi dengan para pelaku industri film.

“Hari ini belum buka. Kami akan sepakati dulu pada meeting hari Rabu besok apakah membuka atau tidak,” kata Djonny

Djonny menyebutkan, GPBSI akan berkoordinasi dulu dengan pelaku industri film berkait kapasitas bioskop yang diberikan oleh Pemprov DKI Jakarta. Pasalnya, indsustri bioskop tak bisa berjalan tanpa adanya film.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

TikToker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com