BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengeklaim bahwa kasus Covid-19 di wilayahnya telah ditangani dengan baik.
Meski demikian, ia mempersilakan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk memberi perhatian khusus terhadap penanganan Covid-19 di Bekasi.
Sebelumnya Ridwan Kamil menyatakan hendak memberikan perhatian khusus pada wilayah Bodebek. Pasalnya, Bodebek adalah wilayah yang menyumbang 75 persen kasus positif Covid-19 di Jawa Barat.
Baca juga: Tangani Covid-19 di Jabar, Ridwan Kamil Beri Wilayah Bodebek Perhatian Khusus
"Kalau Pemkot kan sudah jelas, laporannya sudah jelas, terus kemampuan infrastrukturnya, tenaga kesehatannya, rapid, swab-nya sudah jelas. Kalau Pak Gubernur merasa ada kekurangan ya monggo, memang daerah regionalnya Jawa Barat," kata Rahmat kepada wartawan, Senin (12/10/2020).
Dia berharap dengan Ridwan Kamil memberikan perhatian khusus terhadap Bekasi maka kasus Covid-19 di wilayahnya bisa tertangani dengan mudah. Sebab, koordinasi kebutuhan akan bantuan penanganan Covid-19 akan lebih cepat.
Misalnya, penanganan untuk mengurangi angka kasus kematian di Bekasi. Pasalnya, selama ini dalam sehari pasti ada pasien Covid-19 telah meninggal dunia.
Baca juga: Terus Naik, Kasus Covid-19 di Kota Bekasi Kini Capai 4.917
"Memang sama-sama (Pemkot Bekasi dan Gubernur Jabar), mungkin kalau Gubernur ke sini (Bekasi) yang tadinya meninggal (karena Covid-19) ada tiga orang dalam sehari jadi satu atau kosong," kata Rahmat.
Lalu, ia juga berharap bahwa kit PCR yang diberikan Pemprov Jabar ke Kota Bekasi akan bertambah banyak.
Dengan begitu, makin banyak warga Bekasi yang akan diperiksa secara masif, sehingga kasus-kasus Covid-19 yang aktif bisa dengan segera ditangani.
"Bisa saja umpamanya infrastruktur rigent PCR bertambah, itu kan ada manfaatnya terhadap kita (kalau Gubernur Jabar beri perhatian khusus)," tutur dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa pengendalian Covid-19 di Jawa Barat cukup penting terhadap kontribusi kasus secara nasional, terutama di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi (Bodebek).
Ia menjelaskan, wilayah tersebut menyumbang 75 persen kasus positif Covid-19 di Jawa Barat. Oleh sebab itu, Ridwan Kamil memilih berkantor di Kota Depok agar dapat memantau langsung penanganan Covid-19 di ketiga daerah penyangga tersebut.
Keberadaannya di Kota Depok, menurut Ridwan Kamil, dapat memudahkan koordinasi dengan pemerintah pusat.
"Hari ini Covid-19 tidak bisa dikendalikan hanya dengan modal handphone, telepon, atau video conference saja, memang ada hal teknis di lapangan. Seperti saat saya turun ke lapangan untuk memonitor langsung perkembangan penanganan Covid-19," ujarnya dalam wawancara yang dilakukan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 dr Reisa Brotoasmoro, yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (9/10/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.