Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Jakarta Timur Bangun Lintasan Sepeda "Pump Track" Pertama di Jabodetabek

Kompas.com - 22/10/2020, 16:01 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Jakarta Timur membangun lintasan sepeda jenis pump track pertama di wilayah Jabodetabek yang memanfaatkan lahan fasilitas umu kota.

"Awalnya lahan ini merupakan parkir liar yang identik dengan pungutan liar. Kita mau ubah konsep itu. Kita gunakan untuk sarana edukasi masyarakat, khususnya pesepeda," kata Lurah Cipinang Melayu Agus Sulaeman di Jakarta, Kamis (22/10/2020), sebagaimana dikutip Antara.

Lintasan sepeda itu berada di kolong Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu), tepatnya di RW 03 Cipinang Melayu Jalan Sisi Selatan Saluran Kalimalang.

Baca juga: Polres Jaksel Akan Bentuk Satgas Khusus Tangani Kasus Begal Sepeda

Lahan seluas 200 meter persegi (m2) milik PT PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) selaku pengelola Tol Becakayu.

Lahan itu dimanfaatkan menjadi lintasan sepeda yang terdiri atas serangkaian roller atau gundukan tanah.

Lintasan tersebut disebut sebagai pump track karena pesepeda harus bertumpu pada kekuatan lengan dan bahu untuk memompa sepeda melintasi gundukan tanah.

Agus mengatakan, fasilitas tersebut dibangun tanpa menggunakan dana pemerintah. Gundukan tanah dan alat berat dikerjakan oleh Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau PT Wijaya Karya.

Sedangkan konsultan sekaligus pelaksana proyek dipegang oleh Ketua Umum Rombongan Anak Mangkok (ROAM) UI Adrian Bachrumsyah.

"Saya bisa sebut pump track di Cipinang Melayu ini yang pertama di Jabodetabek dengan konsep pemanfaatan ruang publik seperti fasos/fasum," kata Agus.

Pump track yang berada di bantaran Kalimalang itu dibagi atas empat area lintasan bermain sepeda.

Area pertama, jenis table top speed and jump sebagai arena loncatan sepeda hingga 5 meter ke depan menggunakan gundukan tanah merah berdimensi sekitar 1,5x4 meter.

"Konsep di line dua hingga empat kita adopsi dari Jakarta International BMX Track Pulomas yang berstandar internasional," kata Agus.

Arena kedua, diberi nama free style sebagai zona lompat di lintasan ekstrem yang biasa digunakan pesepeda jenis MTB dan BMX.

Baca juga: Dua Kali Kejadian Begal Sepeda, Polsek Menteng Analisa Lokasi dan Waktu Kejadian

Lompatannya bisa 3-4 meter dengan lima gundukan berukuran 2x2 meter.

Arena ketiga, jenis pump track atau Butterfly Park yang didesain berbentuk seperti kupu-kupu guna memperkuat kuda-kuda dan refleks pesepeda dan bisa dimanfaatkan sebagai ajang lomba.

Arena keempat, bernama Baby Pump Track sebagai ruang terbuka hijau untuk pesepeda dari kalangan keluarga.

"Saat ini proses pembuatannya baru 10 persen. Kita masih fokus di pembuatan 'table top speed and jump'," kata Agus.

Pihaknya masih membutuh tanah merah 40 dump truk, 100 ban truk untuk pengaman lintasan serta pagar pembatas dengan Kalimalang setinggi 2 meter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com