Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo di Depan Kedubes Perancis Selesai, Polisi Pastikan Aksi Berlangsung Tertib

Kompas.com - 02/11/2020, 17:51 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unjuk rasa digelar di depan Kedutaan Besar Perancis, pada Senin (2/11/2020). Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Pol Heru Novianto menyatakan aksi dilaksanakan secara baik dan tertib.

"Beberapa elemen dari Islam alhamdulilah sampaikan aspirasi dengan baik dan tertib. Mereka sudah bubar juga jadi arus akan segera kami buka," ujar Heru.

Heru menyatakan bahwa massa yang terlibat dalam aksi diperkirakan terdiri dari 1.000 sampai 1.500 orang. Mereka terdiri dari beberapa organisasi yang berbeda.

Heru menyampaikan aksi dimulai sekitar pukul 13.00 WIB. Berdasarkan pantauan Kompas.com, massa aksi mulai meninggalkan lokasi pada pukul 16.00 WIB.

Baca juga: Polisi Amankan Pelajar Bawa Pistol Mainan ke Demo Kedubes Perancis

Beberapa massa aksi mengaku kecopetan dan kehilangan telepon genggamnya.

Salah seorang massa aksi, Yasir, mengaku kehilangan handphone ketika hendak memindahkan motor, usai aksi selesai dilaksanakan.

"Mulai sadar saat ada ramai-ramai terus saya pindahkan motor saya. Saat saya periksa HP enggak ada. Jadi saat pindahkan motor sadarnya," ujar Yasir.

Meski demikian, Heru menyatakan belum mendapatkan laporan terkait copet.

"Belum, kami belum dapet laporan. Nanti polsek dan jajaran akan kami cek. Memang kalau copet paling gampang di kerumunan," ujar Heru.

Heru pun mengimbau massa untuk dapat menjaga dirinya dari bahaya copet.

Baca juga: Demo Protes Presiden Perancis, Massa Dilarang Mendekat ke Gedung Kedubes

"Karena ini situasi rapat sekali maka kami imbau warga saat ada aksi ini jangan sampai tas ada di belakang atau resleting gampang dibuka atau hp di kantong belakang gampang diambil. Maka diharapkan para aksi demo bisa jaga diri sendiri dari bahaya copet ," tutup Heru.

Selain unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Prancis, terdapat aksi dari elemen buruh yang juga digelar pada hari ini.

Aksi buruh tersebut terpusat di Patung Kuda Arjuna Wiwaha dan diikuti oleh buruh dari Jakarta dan sekitarnya.

Aksi tersebut menuntut pencabutan omnibus law dan menuntut kenaikan upah minimum pada tahun 2021.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com